
Laba Terbang, BTN Siap Caplok Asuransi Jiwa & Modal Ventura

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten BUMN spesialis KPR, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menargetkan untuk bisa memiliki perusahaan asuransi jiwa dan modal ventura (venture capital/VC) untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan ke depan.
Pengembangan ini masuk dalam rencana pertumbuhan bisnis perusahaan di 2021. Hal ini disampaikan Plt. Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu dalam rapat bersama dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (2/2/2021).
Nixon mengatakan memiliki perusahaan asuransi jiwa ini inline dengan core business BTN yang memberikan kredit pemilikan rumah (KPR) yang harus didukung dengan asuransi dan bancassurance.
"Bagaimana kerja sama strategi pertumbuhan anorganik terutama sekali kami ingin sekali memiliki satu perusahaan asuransi jiwa karena pada umumnya kredit itu harus ditutup asuransi jiwanya, juga bancassurance dan sebagainya," kata dia.
Selanjutnya, rencana untuk memiliki VC ini ditujukan untuk memberikan pendanaan kepada perusahaan asset management (AM) atau manajer investasi.
Nixon mengatakan AM ini nantinya akan ditujukan untuk membangkitkan bisnis penjualan rumah second. Bisnis ini ditujukan untuk menampung kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang lumayan besar.
"BTN saat ini memiliki NPL rumah cukup besar dimana kami memerlukan 1 asset management company yang akan fokus jual beli rumah terutama rumah yang bermasalah sehingga NPL-nya bisa didorong keluar dan industri rumah second menjadi tumbuh," terang dia,
Tahun lalu, Bank Tabungan Negara mencatatkan kinerja laba bersih unaudited senilai Rp 1,61 triliun. Nilai ini naik signifikan, mencapai 671,6% dibandingkan kinerja laba bersih perusahaan sepanjang 2019 yang hanya mencapai Rp 209 miliar.
Nixon mengatakan kinerja yang sangat baik ini berhasil dicapai perusahaan setelah pada 2019 perusahaan melakukan pembersihan besar-besaran atas performa perusahaan sebelumnya.
Rencana ini bukan barang baru karena pejabat sebelumnya sudah menargetkan rencana ini masuk dalam agenda BTN.
Pada 2019 misalnya, Direktur Utama BTN kala itu, Maryono mengatakan BTN akan melakukan tiga rencana pengembangan anorganik di tahun tersebut. Pertama, akuisisi manager investasi (MI). Kedua, menambah anak usaha dalam bidang asuransi.
Ketiga, bagaimana melepas atau spin off untuk unit usaha syariah (UUS).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Ini BTN Punya Modal Ventura, Akuisisi Asuransi di 2022
