
Laba Bersih 2023 Melesat 15%, Saham BBTN Langsung Ngacir

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham bank BUMN PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terpantau melesat pada awal perdagangan sesi I Senin (12/2/2024), setelah dirilisnya kinerja keuangan pada 2023.
Sekitar 12 menit setelah pembukaan sesi I hari ini, saham BBTN melonjak 2,39% ke posisi harga Rp 1.285/unit. Pada awal sesi I hari ini, BBTN bergerak di rentang harga Rp 1.270 - Rp 1.295 per unit.
Saham BBTN sudah ditransaksikan sebanyak 539 kali dengan volume sebesar 8,07 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 10,35 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 18,03 triliun.
Hingga pukul 09:12 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 1.275/unit, menjadi antrean beli paling banyak di awal sesi I hari ini, yakni mencapai 13.060 lot atau sekitar Rp 1,7 miliar
Sedangkan di order offer atau jual, di harga Rp 1.300/unit, menjadi antrean jual terbanyak pada awal sesi I hari ini, yakni mencapai 16.013 lot atau sekitar Rp 2,1 miliar.
Melesatnya saham BBTN terjadi setelah dirilisnya kinerja keuangan perseroan sepanjang 2023. Berdasarkan laporan keuangan BBTN, laba bersihnya mencapai Rp 3,5 triliun sepanjang 2023, naik 14,94% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Perolehan laba tersebut tidak terlepas dari pendapatan bunga bersih yang naik 9,2% yoy menjadi Rp 28,27 triliun pada periode yang berakhir Desember 2023. Seiring dengan peningkatan tersebut, beban bunga membengkak 36,31% yoy menjadi Rp 20,05 triliun.
Pada fungsi intermediasi, BBTN tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 296,58 triliun, meningkat 11,25% yoy pada tahun 2023.
Seiring dengan peningkatan tersebut, kualitas kredit juga terjaga dengan non-performing loan (NPL) net turun menjadi 3,01% dari setahun sebelumnya sebesar 3,38%.
Sementara terkait pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 349,93 triliun pada tahun 2023, naik 8,7% yoy dari yang periode akhir tahun 2022 sebesar Rp 321,94 triliun.
Pertumbuhan kredit pun ikut mendorong aset BTN naik 9,1% yoy menjadi Rp 438,75 triliun dari periode akhir Desember 2022 sebesar Rp 302,15 triliun.
Dengan makin membaiknya kinerja keuangan BBTN di 2023, maka perseroan optimis dapat kembali membagi dividen tahun buku 2023 dengan besaran 20% dari laba bersih.
Direktur Utama BBTN, Nixon L.P. Napitupulu sebelumnya menyebut pihaknya bisa mempertahankan besaran dividen payout ratio (DPR) sebelumnya.
"Dividen payout-nya, kita masih optimis 20%," ujar Nixon pada saat Public Expose Live BEI, Rabu (29/11/2023).
Seperti diketahui, sebelumnya BBTN telah membagikan dividen sebesar Rp 609 miliar atau 20% dari laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp 3,04 triliun. Jumlah untuk setiap pemegang saham adalah sebesar Rp 43,39 per saham.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beli Rumah di Bawah Rp 2 M Gratis Pajak PPN, KPR Laris Manis!
