
Jelang RUPS Tahunan, Saham BBTN Mulai Ngegas

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perbankan BUMN atau bank Himbara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Rabu (6/3/2024), menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
Per pukul 09:35 WIB, saham BBTN menanjak 1,48% ke posisi harga Rp 1.370/unit. Saham BBTN pada sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 1.355 - Rp 1.370 per unit.
Selang 35 menit setelah sesi I hari ini dibuka, saham BBTN sudah ditransaksikan sebanyak 940 kali dengan volume sebesar 5,95 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 8,1 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 19,23 triliun.
Hingga pukul 09:35 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 1.350/unit, menjadi antrean beli paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 16.558 lot atau sekitar Rp 2,2 miliar
Sedangkan di order offer atau jual, di harga Rp 1.390/unit, menjadi antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 30.657 lot atau sekitar Rp 4,3 miliar.
BBTN dijadwalkan menggelar RUPST pada hari ini sekitar pukul 14:00 WIB. Beberapa mata agendanya yaitu pembagian dividen dan perubahan pengurus perseroan.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPS BBTN hari ini memiliki tujuh agenda. Pertama, persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan perseroan, persetujuan laporan tugas pengawasan dewan komisaris serta pengesahan laporan keuangan program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Tahun Buku 2023, sekaligus pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada direksi atas tindakan pengurusan perseroan dan Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2023.
Kedua, penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2023. Ketiga, penetapan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun 2024, serta tantiem atas kinerja tahun 2023 bagi direksi dan dewan komisaris perseroan.
Keempat, penunjukan Akuntan Publik (AP) dan/atau Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit laporan keuangan perseroan dan laporan keuangan program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) untuk tahun buku 2024.
Kelima, laporan realisasi penggunaan Dana Hasil Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II). Keenam, persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan.
Terakhir, perubahan susunan pengurus perseroan. Perubahan susunan pengurus Perseroan antara lain sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan Ahdi Jumhari Luddin sebagai Komisaris Independen karena meninggal dunia pada tanggal 12 Agustus 2023.
Perubahan pengurus juga terjadi dengan berakhirnya masa jabatan Yusuf Permana sebagai Komisaris BBTN setelah ditunjuk menjabat sebagai komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) per 4 Maret 2024.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beli Rumah di Bawah Rp 2 M Gratis Pajak PPN, KPR Laris Manis!
