
RBA Tambah Duit AU$ 100 Miliar, Dolar Australia Apa Kabar?

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Nilai tukar dolar Australia tertahan di dekat level terendah dalam 1 bulan terakhir melawan rupiah pada perdagangan Selasa (2/2/2021) setelah bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) mengumumkan menambah nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).
Pada pukul 10:56 WIB, AU$ setara Rp 10.698,66 dolar Australia menguat 0,23% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Namun, penguatan tersebut terpangkas, sebab sebelum pengumuman kebijakan moneter dari RBA, dolar Australia menguat 0,62%.
Kemarin, mata uang Negeri Kanguru ini menyentuh level 10.660,81/AU$ yang merupakan level terendah sejak 5 Januari lalu.
RBA dalam pengumuman hasil rapat kebijakan moneter hari ini mengumumkan mempertahankan suku bunga acuan di rekor terendah 0,1%, dan akan menambah nilai QE sebesar AU$ 100 miliar.
Artinya jumlah uang yang beredar di perekonomian Australia akan bertambah, yang membuat penguatan dolar Australia teredam pada hari ini.
Selain itu, RBA baru akan menaikkan suku bunga paling cepat di tahun 2024.
"Dewan Gubernur tidak akan menaikkan suku bunga sampai inflasi stabil di rentang 2% hingga 3%. Saat itu terjadi, pertumbuhan gaji akan menjadi lebih tinggi dibandingkan saat ini," kata Gubernur RBA, Philip Lowe, sebagaimana dilansir Financial Review, Selasa (2/2/2021).
"Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan perbaikan yang signifikan tingkat pengangguran dan pasar tenaga kerja menjadi ketat lagi. Dewan Gubernur tidak melihat hal itu akan terjadi setidaknya hingga awal 2024," tambahnya.
Lowe mengatakan saat ini tingkat pengangguran masih tinggi dibandingkan 2 dekade terakhir, meski diprediksi akan terus membaik. Di akhir tahun ini, tingkat pengangguran diprediksi turun menjadi sekitar 6%, dan 5,5% di akhir tahun 2022.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Australia 2 Hari KO, Bukti Rupiah Perkasa Meski Libur
