Pukul Balik Rupiah, Dolar Singapura Menguat ke Rp 10.538

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 February 2021 10:55
FILE PHOTO: A Singapore dollar note is seen in this illustration photo May 31, 2017.     REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (2/2/2021), setelah menyentuh level terendah dalam 3 pekan terakhir kemarin.

Pada pukul 10:08 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.538,98, dolar Singapura menguat 0,3% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Rupiah hari ini melemah akibat baiknya imbal hasil (yield) obligasi, yang artinya pelaku pasar sedang melepas kepemilikannya. Hal ini sering terjadi ketika pemerintah akan melalukan lelang Surat Utang Negara (SUN).

Aksi pelaku pasar tersebut dilakukan untuk mendorong yield ke atas agar dalam lelang nanti kupon bisa terkerek. Kupon memang berpatokan dari yield di pasar sekunder.

Alhasil, rupiah hari ini mengalami tekanan, padahal kemarin cukup perkasa. Dolar Singapura dibuat merosot 0,37% ke Rp 10.507,76 yang merupakan level terendah sejak 11 Januari lalu. Rupiah kemarin mendapat tenaga dari berlanjutnya ekspansi sektor manufaktur Indonesia.

IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia periode Januari 2021 sebesar 52,2. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,3.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau sudah di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang memasuki masa ekspansi.

"Sektor manufaktur Indonesia masih berada di jalur pemulihan pada awal 2021. Produksi industri dan pesanan baru (new orders) meningkat ke posisi tertinggi. Tren ini akan mendorong kepercayaan diri pelaku usaha," kata Andrew Harker, Economics Director IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Pesanan baru pada Januari 2021 meningkat ke posisi tertinggi sejak IHS Markit mulai melakukan survei di Indonesia pada Juli 2014. Ini menggambarkan bahwa permintaan konsumen mulai pulih. Walau permintaan ekspor masih terbatas karena negara-negara mitra dagang utama Indonesia masih bergelut dengan pandemi virus corona.

Yang bagus dari ekspansi tersebut adalah terjadi saat berlangsung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

PPKM di Jawa dan Bali berlangsung sejak 11 Januari lalu hingga 8 Februari mendatang. Hal tersebut dikhawatirkan akan memperlambat pemulihan ekonomi Indonesia, sebab kegiatan masyarakat banyak yang dibatasi. Tetapi nyatanya sektor manufaktur Indonesia justru semakin berekspansi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Singapura Tumbuh Tinggi, Dolarnya Makin Mahal dong?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular