
Sempat Naik 1%, Sekarang IHSG Merah: Saham Ini Dijual Asing

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan sesi I Selasa (2/2/2021) dibuka melesat 1% ke level 6.127,94. Selang 10 menit, penguatan IHSG malah menurun, yakni menguat 0,11% ke level 6.074,25
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 163,25 miliar di pasar reguler pagi hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 2,4 triliun.
Simak saham yang dilego oleh investor asing pada perdagangan sesi I hari ini.
Tercatat asing menjual saham-saham di atas pada pukul 09:45 WIB pagi hari ini. Di posisi pertama ada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang melemah 0,37% ke level Rp 6.675/unit. Investor asing menjual saham BMRI di pasar reguler sebesar Rp 32,3 miliar.
Nilai transaksi saham BMRI pagi hari ini mencapai Rp 101,9 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 15,2 juta lembar saham.
Kemudian di posisi kedua terdapat saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang menguat 0,3% ke posisi Rp 1.680/unit. Asing pun melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 14,7 miliar.
Sedangkan nilai transaksi saham BBTN pagi hari ini mencapai Rp 29,1 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 17,3 juta lembar saham.
Terakhir di posisi ke-6 diduduki oleh saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang menguat 3,52% ke posisi Rp 9.550/unit. Asing pun melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 8,3 miliar.
Sedangkan nilai transaksi saham ICBP pagi hari ini mencapai Rp 42,5 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 4,5 juta lembar saham.
Beralih ke Negeri Paman Sam, bursa saham Wall Street ditutup bergairah pada perdagangan Senin (1/2/2021) waktu setempat, menyusul optimisme pasar bahwa "angin ribut" akibat kasus GameStop tak bakal menekan Wall Street secara sistemik.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,76% ke level 30.211,91. S&P 500 melesat 1,61% ke posisi 3.773,86 dan Nasdaq Composite meroket 2,55% ke 13.403,40.
Saham GameStop yang mencuri perhatian karena menjadi ajang perlawanan investor ritel terhadap hedge fund pelaku jual kosong (short selling) anjlok 30,8%. Pada pekan lalu, saham perseroan melompat hingga 400%. Saham lainnya yakni AMC Entertainment cenderung flat.
"Munculnya volatilitas sepekan lalu lebih didorong pemosisian pasar ketimbang kekhawatiran mengenai pertumbuhan kinerja saham," tutur Mark Haefele, Kepala Divisi Investasi UBS Global Wealth Management, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Kebanyakan hedge fund, lanjut dia, kini telah menyesuaikan risiko dari posisi short selling mereka demi menghadapi kepungan investor ritel. Oleh karena itu, tekanan terhadap pasar sudah cenderung berkurang.
"Meski ada ketakpastian di seputar efek buruk kenaikan harga saham yang tengah jadi target short, kami tak melihat adanya kemunculan krisis likuiditas a la 1998," tutur Sam Stovall, Kepala Perencana Investasi CFRA, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500