IHSG Sempat Dibuka Menguat 1%, tapi Asing Masih Jualan

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
02 February 2021 09:52
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan sesi pertama Selasa (2/2/2021) dibuka melesat 1% ke level 6.127,94. Selang 10 menit, penguatan IHSG malah menurun, yakni menguat 0,11% ke level 6.074,25

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 163,25 miliar di pasar reguler pagi hari ini dengan nilai transaksi menyentuh Rp 2,4 triliun.

Tercatat asing melakukan aksi jual bersih (net sell) di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 14,9 miliar dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) senilai Rp 9,3 miliar.

Asing juga melakukan aksi beli bersih (net buy) di Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 25,4 dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 6,4 miliar

Beralih ke Negeri Paman Sam, bursa saham Wall Street ditutup bergairah pada perdagangan Senin (1/2/2021) waktu setempat, menyusul optimisme pasar bahwa "angin ribut" akibat kasus GameStop tak bakal menekan Wall Street secara sistemik.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,76% ke level 30.211,91. S&P 500 melesat 1,61% ke posisi 3.773,86 dan Nasdaq Composite meroket 2,55% ke 13.403,40.

Saham GameStop yang mencuri perhatian karena menjadi ajang perlawanan investor ritel terhadap hedge fund pelaku jual kosong (short selling) anjlok 30,8%. Pada pekan lalu, saham perseroan melompat hingga 400%. Saham lainnya yakni AMC Entertainment cenderung flat.

Short selling adalah transaksi di mana investor melakukan penjualan saham yang tak dimiliki. Dia meminjam saham dari sekuritas dan menjualnya sekarang, untuk dibeli ketika sahamnya ambruk ke depan dan mengembalikannya ke sekuritas dengan nilai lebih kecil.

"Munculnya volatilitas sepekan lalu lebih didorong pemosisian pasar ketimbang kekhawatiran mengenai pertumbuhan kinerja saham," tutur Mark Haefele, Kepala Divisi Investasi UBS Global Wealth Management, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Kebanyakan hedge fund, lanjut dia, kini telah menyesuaikan risiko dari posisi short selling mereka demi menghadapi kepungan investor ritel. Oleh karena itu, tekanan terhadap pasar sudah cenderung berkurang.

Penyedia layanan online trading Robinhood mengumumkan bahwa pihaknya meraih dana US$ 2,4 miliar dari investor setelah aksi tersebut memaksanya menaikkan dana minimum yang dipersyaratkan hingga 10 kali dari posisi sekarang.

Ini mencerminkan bahwa investor yakin bahwa fenomena-yang menurut Goldman Sachs merupakan yang terbesar dalam 25 tahun terakhir-tersebut tak bakal memukul Wall Street.

"Meski ada ketakpastian di seputar efek buruk kenaikan harga saham yang tengah jadi target short, kami tak melihat adanya kemuncnulan krisis likuiditas a la 1998," tutur Sam Stovall, Kepala Perencana Investasi CFRA, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Sayangnya, kabar negatif masih muncul dari dunia politik, yakni 10 anggota Senat dari Partai Republik mengirim surat ke Presiden AS Joe Biden untuk menurunkan nilai stimulus yang diajukannya (US$ 1,9 miliar), dengan mengajukan proposal tandingan.

Proposal tersebut bakal memangkas nilai bantuan langsung tunai (BLT) ke warga AS dari US$ 1.400 per orang menjadi US$ 1.000/orang. Selain itu, bakal ada pembatasan maksimum pendapatan bagi penerimanya, yakni harus di bawah US$ 40.000 (Rp 561 juta) per tahun.

Manuver itu muncul setelah Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan bahwa pihaknya akan meloloskan resolusi anggaran, menjadi langkah pertama untuk mengesahkan proposal stimulus US$ 1,9 triliun tanpa harus mendapat persetujuan dari anggota Senat dari Partai Republik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular