
BRIS yang Dulu Bukan BRIS yang Sekarang, Simak Perbedaannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Resmi, PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) sudah resmi merger dengan PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank Negara Indonesia Syariah pada tanggal 2 Februari 2021.
Pasca Merger, entitas yang nantinya akan dinamakan PT Bank Syariah Indonesia Tbk ini masih akan melantai di bursa efek menggunakan kode BRIS. Nantinya secara fundamental akan terjadi banyak perubahan di tubuh BRIS secara fundamental.
Pertama dengan masuknya 2 pemain baru kedalam saham BRIS, maka kapitalisasi pasar langsung melesat. Pada penutupan perdagangan kemarin (1/2/21) tercatat kapitalisasi pasar BRIS berada di anga Rp 114,88 triliun, langsung sukses menyodok ke posisi ke 10 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa.
Selanjutnya nominal saham BRIS juga akan berubah menjadi Rp 500/unit sesuai dengan keterbukaan informasi yang diterbitkan.
Perubahan lain terjadi tentunya di komposisi struktur pemegang saham BRIS, PT BankBRISyariah Tbk (BRIS) bakal menerbitkan sebanyak 31,13 miliar saham baru dalam rangka penggabungan atau merger bank syariah BUMN dengan menerima dua entitas lainnya yakni PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT BNI Syariah (BNIS).
Berdasarkan keterbukaan informasi, total saham baru yang diterbitkan mencapai31.130.700.245 saham sehingga jumlah saham total akan menjadi 40.619.825.972 saham, dari sebelumnya 9.716.113.498.
Saham baru tersebut nantinya akan dikonversi atau diserap oleh pemegang saham yang baru yakni PT Bank Mandiri Tbk(BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk(BBNI).
Bank Mandiri akan memegang sebanyak 20,91 miliar saham sehingga porsi sahamnya menjadi 51,2% di BRIS (menjadi pengendali), lalu BBNIsebanyak 10,23 miliar saham atau 25% saham BRIS.
Adapun pemegang saham eksisting yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tetap memegang 7,09 miliar saham BRIS atau mewakili 17,4% saham BRIS.
Persentase saham Bank BRI di BRIS berkurang atau terdilusi dari sebelum merger yakni 73% (dengan jumlah saham tetap saham 7,09 miliar saham).
Adapun jumlah saham DPLK BRI-Saham Syariah juga tetap sama yakni 828,95 juta saham atau porsinya menjadi 2%, kendaripersentasenya terdilusi dari sebelum BRIS merger yakni 8,53%.
Investor publik, jumlah sahamnya tetap sama yakni 1,79 miliar saham atau sebesar 4,4%, terdilusi dari sebelumnya 18,47%.
Selain itu dengan bergabungnya dua entitas baru yang memiliki valuasi saham lebih mahal dibandingkan BRIS, nantinya nilai buku BRIS akan turun ke kisaran angka Rp 503/unit, dan dengan harga penutupan kemarin makan valuasi PBV berada di angka 5,56 kali
BERSAMBUNG KE HALAMAN BERIKUTNYA>>>