
Lanjut Berburu Cuan, Simak Dulu 8 Kabar Ini Buat Bekal

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (1/2/2021) berhasil ditutup melesat 3,50% ke level 6.067,54 berhasil ditutup di atas level 6.000. Investor mulai memborong saham-saham murah setelah terkoreksi dalam pekan lalu.
Nilai transaksi bursa mencapai Rp 24 triliun, di mana investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 160 miliar di pasar reguler.
IHS Markit melaporkan aktivitas manufaktur Indonesia yang tercermin dari Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/ PMI) per Januari 2021 di angka 52,2 atau naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 51,3.
Itu merupakan angka yang tertinggi dalam 6,5 tahun terakhir. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Kalau sudah di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang memasuki masa ekspansi dan sebaliknya jika di bawah itu maka masih terkontraksi.
Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2021 sebesar 0,26% secara bulanan atau month on month (MtM). Inflasi Januari disumbang karena adanya kenaikan harga sejumlah bahan makanan hingga tarif tol.
Selain kabar-kabar tersebut, ada 8 kabar yang patut dicermati. Untuk memulai lagi perdagangan hari ini Selasa (2/2/2021), ada baiknya disimak sederet kabar tersebut.
1. Ekspansi! Emiten Kiki Barki Caplok Lagi Tambang Nikel Rp1,2 T
Setelah mengakuisisi Nickel Mines Limited asal Australia sebesar AUD 34,26 juta atau setara Rp 369 miliar, emiten pertambangan yang dimiliki oleh taipan Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) lagi-lagi memperkuat ekspansi ke tambang nikel.
Kali ini, Harum Energy, melalui anak usahanya PT Tanito Harum Nickel, mengakuisisi 51% saham PT Position milik Aquila Nickel Pte Ltd atau setara dengan 24.287 saham perusahaan. Aquila tercatat berbasis di Singapura.
Harga jual beli itu diteken sebesar US$ 80.325.000 atau setara dengan Rp 1,12 triliun (kurs Rp 14.000/US$).
2. Emiten Hary Tanoe Private Placement, Dapat Dana Rp 164 M
Emiten milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) berencana menambah modal melalui skema tanpa hak memesan efek terlebih dahulu PMTHMETD atau private placement sebanyak 1,04 miliar saham.
Harga pelaksanaan private placement ini ditetapkan sebesar Rp 158 per saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini perseroan akan meraih dana segar sebesar Rp 164,32 miliar.
Informasi private placement ini disampaikan dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Direksi MNS Studios. Pelaksanaan penambahan modal akan dilaksanakan pada 5 Februari 2021.
3. Short Selling Batal Diberlakukan Lagi, Ini Alasan Bursa Efek
Bursa Efek Indonesia (BEI) tak jadi membuka kembali perdagangan short selling atau yang disebut dengan transaksi jual kosong di bulan ini, setelah kebijakan transaksi ini dicabut pada awal Maret 2020.
Bursa masih akan memantau kondisi pasar untuk meninjau kembali penerapan perdagangan 'jual kosoing' ini.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan pertimbangan belum diberlakukan kembali short selling lantaran kondisi pasar yang selama beberapa waktu terakhir mengalami tekanan jual.
4. Bank Net Syariah & UFOE Resmi Listing, Saham Meroket 35%
Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru yakni, perusahaan yang bergerak di sektor keuangan syariah, PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK) dan perusahaan perdagangan ritel, PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE).
BANK jadi emiten ke-4, sedangkan UFOE emiten ke-5 yang tercatat di BEI tahun ini.