Ekspansi! Emiten Kiki Barki Caplok Lagi Tambang Nikel Rp1,2 T

tahir saleh, CNBC Indonesia
01 February 2021 18:08
Kiki Barki
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mengakuisisi Nickel Mines Limited asal Australia sebesar AUD 34,26 juta atau setara Rp 369 miliar, emiten pertambangan yang dimiliki oleh taipan Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) lagi-lagi memperkuat ekspansi ke tambang nikel.

Kali ini, Harum Energy, melalui anak usahanya PT Tanito Harum Nickel, mengakuisisi 51% saham PT Position milik Aquila Nickel Pte Ltd atau setara dengan 24.287 saham perusahaan. Aquila tercatat berbasis di Singapura.

Harga jual beli itu diteken sebesar US$ 80.325.000 atau setara dengan Rp 1,12 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Direktur Utama Harum Energy Ray A Gunara mengatakan PT Position adalah perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia dan memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk komoditas nikel.

"Tujuan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan adalah mengembangkan dan memperluas kegiatan usaha d bidang pertambangan," kata Ray, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/2/2021).

"Tidak ada dampak penting/material dari pembelian saham tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perusahaan."

Pada Juni 2020, HRUM juga sudah melakukan transaksi pembelian saham perusahaan tambang nikel asal Australia, Nickel Mines Limited, sebesar AUD 34,26 juta atau setara Rp 369 miliar dengan kurs Rp 10.781 per AUD.

Setelah pembelian pada Juni silam itu, manajemen Harum berencana akan meningkatkan porsi kepemilikan saham di perusahaan tersebut.

"Kami berpendapat bahwa Nickel Mines Ltd merupakan investasi yang sangat prospektif sehingga kami akan mempertimbangkan untuk menambah kepemilikan saham kami," kata Ray Antonio Gunara, dalam jawaban hasil paparan publik yang dipublikasikan BEI, dikutip Selasa (8/9/2020)

Hanya saja, mengenai jumlah saham, saat pembelian, dan harga pembelian akan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar.

"Seperti yang telah kami informasikan di laporan keuangan dan laporan-laporan kami yang lain, harga saham Nickel Mines Ltd saat ini sudah jauh lebih tinggi dibandingkan harga saham pada saat kami melakukan akuisisi saham tersebut. Hal ini akan menjadi pertimbangan bagi kami untuk melakukan investasi di Nickel Mines Ltd," kata Ray.

Ray menjelaskan, akuisisi saham Nickel Mines Ltd, merupakan investasi dan bagian dari diversifikasi usaha perseroan ke sektor non batubara.

Walaupun Nickel Mines Ltd sahamnya tercatat di bursa efek luar negeri namun seluruh operasinya berada di Indonesia.

"Karena Nickel Mines Ltd merupakan perusahaan publik maka seluruh informasi terkait dengan Nickel Mines Ltd dapat dilihat di website perusahaan bersangkutan atau laporan analis tentang proyeksi laba mereka di tahun 2020, 2021, dan tahun-tahun berikutnya," jelas Ray.

Nickel Mines Limited, adalah perusahaan publik asal Australia yang bergerak di bisnis tambang yang memproduksi nickel pig iron (NPI), salah satu bahan utama dalam produksi baja tahan karat (stainless steel).

Nickel Mines memegang kepemilikan 60% di proyek Hengjaya Nickel dan Ranger Nickel, keduanya mengoperasikan pabrik Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang memproduksi NPI di Indonesia Morowali Industrial Park.

Perseroan tercatat di bursa saham Australia pada 20 Agustus 2018.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos HRUM Blak-blakan Soal Ekspansi ke Tambang Nikel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular