
Ciyeee...Nggak ARB Lagi Nih, Saham ANTM Dkk Pesta Pora!

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah pada pekan lalu ambles hingga menyentuh level auto rejection bawah (ARB), saham produsen nikel anak usaha MIND-IDÂ hari ini berhasil rebound dan hampir menyentuh level auto rejection atas (ARA).
Saham-saham yang termasuk ke dalam holding Mining Industry Indonesia (MIND ID), terkhusus emiten pertambangan nikel, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Simak pergerakan saham Antam dkk pada penutupan perdagangan Senin (1/2/2021) hari ini.
Secara perubahan harga, memang saham TINS berada di posisi pertama pada kenaikan hari ini, tapi karena nilai transaksi ANTM lebih besar dari saham TINS, maka posisi ANTM menjadi yang pertama menduduki posisi tersebut.
Saham ANTM hari ini ditutup melesat 17,12% ke posisi Rp 2.600/unit. Nilai transaksi ANTM hari ini cukup besar, yakni mencapai Rp 5 triliun dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 2,2 miliar lembar saham. Investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 13,24 miliar.
Lalu di posisi kedua, ada saham TINS yang ditutup meroket 21,3% ke level 2.050/unit hari ini. Nilai transaksi TINS mencapai Rp 746,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 412,6 juta lembar saham. Asing pun melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 21,29 miliar.
Sedangkan di posisi terakhir, ada saham INCO yang ditutup melonjak 13,64% ke level 6.250/unit. Adapun nilai transaksi INCO mencapai Rp 508,3 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 85,6 juta lembar saham. Asing pun melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 58,46 miliar.
Sebelumnya Antam baru saja mendapatkan sentimen positif yakni perusahaan telah mendapatkan persetujuan ekspor bijih bauksit tercuci dengan kadar Al2O3 lebih dari sama dengan 42% sebesar 1,89 juta wet metric ton (wmt) untuk periode 2021-2022.
Disetujuinya ekspor bijih bauksit Antam ini dengan pertimbangan adanya proyek hilirisasi pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR).
Izin ekspor mineral ini melengkapi izin ekspor bijih bauksit yang telah dimiliki Antam sebelumnya sebesar 840 ribu wmt atas kepemilikan Pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan.
Tak hanya itu, Antam, bersama TINS, menjadi dua perusahaan pertambangan asal Indonesia yang masuk dalam daftar perusahaan yang ikut memasok rantai pasok (supply chain) untuk produksi kendaraan listrik besutan Elon Musk, Tesla Inc.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan Tesla sampai dengan 31 Desember 2019, setidaknya ada 7 perusahaan berbadan hukum Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.
Antam dan Timah adalah dua di antaranya. Menurut daftar smelter dan refiner, Indonesua memasok empat mineral untuk Tesla, antara lain emas, timah, tantanium, dan tungsten.
Tesla mengidentifikasi sebelumnya para pemasok ini lebih dari 600 pabrik. Rinciannya, 297 pabrik atau 49%, sebagai pabrik pelebur yang valid dan 233, atau 78%, sebagai pelebur yang sesuai.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuan...Cuan! Asing Ramai-ramai Lepas Saham 4 Emiten Nikel Ini