
Bursa Eropa Kompak Tertekan di Sesi Pembukaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka ke zona merah pada sesi awal perdagangan Jumat (29/1/2021), menyusul kecemasan pasar seputar trading fenomenal para investor ritel di bursa Amerika Serikat (AS).
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa anjlok 1,2% pada awal perdagangan dengan indeks saham sektor perbankan drop 1,9% menjadi pemimpin koreksi. Sebaliknya, indeks saham sektor telekomunikasi menguat 1,1%.
Selang 30 menit kemudian koreksi indeks Stoxx membaik menjadi 3,8 poin (-0,93%) ke 399,62. Indeks DAX Jerman tertekan 129,35 poin (-0,95%) ke 13.536,58 dan FTSE Inggris melemah 55 poin (-0,84%) ke 6,471,18. Namun, indeks CAC Prancis tumbuh 57,8 poin (-1,05%) ke 5.452,75.
Bursa Eropa mengikuti tren di Asia Pasifik, di mana mayoritas saham melemah pada Jumat, dipimpin indeks Kospi Korea Selatan yang merosot 3%. Di AS, kontrak berjangka (futures) anjlok melanjutkan volatilitas pekan ini.
Pada Kamis, Wall Street melompat setelah koreksi besar-besaran pada Rabu, yang menjadi terburuk dalam 3 bulan terakhir. Volatilitas ini terjadi di tengah aksi trading investor ritel yang menyerbu saham-saham sasaran aksi jual kosong (short sell) bandar besar.
Saham-saham tersebut, yakni GameStop dan AMC entertainment, menguat setelah platform penyedia online trading Robinhood menyatakan akan mengizinkan pembelian terbatas saham-saham tertentu untuk "menekan perlawanan" investor ritel tersebut.
Pada perkembangan lain, Novavax mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 besutannya mencatatkan efektivitas sebesar 89,3% dalam uji klinis di Inggris, dan memiliki efektivitas untuk melawan varian baru virus corona di Negeri Big Ben tersebut.
Namun, AstraZeneca dan Uni Eropa masih berseteru menyusul peringatan organisasi kawasan ini bahwa produsen vaksin tersebut akan dilarang mengekspor vaksinnya, kecuali mereka berkomitmen untuk memasok dosis vaksin seperti yang pernah dijanjikan.
Kabar bagus datang dari Daimler yang mencetak laba kotor 2020 sebesar U$ 6,6 miliar, atau mengalahkan ekspektasi pasar yang mematok angka 5,25 miliar euro. Di sisi lain, bank terbesar kedua di Jerman Commerzbank berencana memangkas 10.000 pekerja dan ratusan cabangnya.
Dari sisi perekonomian, ekonomi Prancis terkontraksi 1,4% atau lebih mendingan ketimbang ekspektasi pasar dalam polling Reuters sebesar -4%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jerman akan diumumkan pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Didorong Optimisme Investor