
Bursa Eropa Dibuka Menguat Sambut Rilis Neraca Keuangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada sesi awal perdagangan Rabu (3/2/2021), di tengah musim rilis laporan keuangan sepekan ini.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa melompat 1% di awal perdagangan. Indeks saham sektor media memimpin reli dengan kenaikan sebesar 1,7% memimpin reli indeks saham sektoral lainnya yang juga bergerak ke zona hijau.
Lima menit kemudian reli indeks Stoxx menjadi 3,15 poin (+0,78%) ke 409,07. Indeks DAX Jerman lompat 144,51 poin (+1,04%) ke 13.979.67 dan CAC Prancis bertambah 50,2 poin (+0,9%) ke 5.613,33. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris naik 47 poin (+0,72%) ke 6.563,69.
Beberapa perusahaan yang akan merilis neraca keuangan mereka per Desember 2020 di antaranya adalah GlaxoSmithKline, Vodafone, Glencore, Volvo, Spotify, Banco Santander, dan Siemens.
Pasar Eropa cenderung mengikuti tren pergerakan di bursa Asia Pasifik yang mayoritas sedang menguat, serta bursa AS yang kian semarak menyusul meredanya aksi perlawanan investor ritel untuk menghukum hedge fund pelaku jual kosong (short selling).
Saham GameStop yang menjadi ajang perlawanan investor ritel terhadap hedge fund pelaku jual kosong (short selling) anjlok 70% sepanjang pekan berjalan. Pada pekan lalu, saham perseroan melompat hingga 400%.
Short selling adalah transaksi di mana investor melakukan penjualan saham yang tak dimiliki. Dia meminjam saham dari sekuritas dan menjualnya sekarang, untuk dibeli ketika sahamnya ambruk ke depan dan mengembalikannya ke sekuritas dengan nilai lebih kecil.
Kuatnya kinerja keuangan emiten AS juga membantu memperkuat sentimen positif di bursa Eropa, seperti misalnya Amazon dan Alphabet yang menguat di pasar kontrak berjangka (futures) indeks saham AS.
Amazon melaporkan lonjakan laba bersih hingga 2 kali di atas proyeksi pelaku pasar, dan sahamnya menguat 0,3% di sesi pra pembukaan. Emiten lainnya di AS yang akan merilis kinerja keuangannya adalah Qualcomm, eBay, dan PayPal.
Dari Asia Pasifik, mayoritas bursa saham menguat setelah China melaporkan sektor jasanya masih ekspansif meski menghadapi gelombang kedua pandemi, sebagaimana terlihat dari Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor jasa per Januari.
Menurut Caixin/Markit, indeks tersebut berada di angka 52 alias ekspansif, meski dengan laju lebih lambat dari angka Desember sebesar 56,3. Indeks PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Angka di atas itu mengindikasikan ekspansi dan di bawah itu mengindikasikan kontraksi.
Dari Benua Biru, pelaku pasar bakal memantau rilis PMI sektor jasa per Januari di zona euro.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan