
Dibayangi Faktor Inflasi, Bursa Eropa Dibuka Variatif

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa dibuka variatif cenderung melemah di pembukaan perdagangan Kamis (20/1/2021), di tengah bayang-bayang inflasi tinggi yang memicu ekspektasi kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).
Di pembukaan, indeks Stoxx600 berisi 600 saham terbesar di Eropa turun 1,23 poin (-0,26%) menjadi 479,67. Indeks FTSE menguat 4,29 poin (+0,06%) ke 7.593,95. Sementara itu, DAX Jerman dibuka melemah 29 poin (-0,18%) ke 15.818 dan CAC 40 Prancis turun 21,7 poin (-03%) ke angka 7.151,24.
Data inflasi juga menjadi pusat perhatian. Pada hari Rabu, data yang dirilis oleh Inggris menunjukkan tingkat inflasi melonjak ke level tertinggi pada bulan Desember mencapai 5,4% dengan biaya energi yang lebih tinggi. Permintaan yang kembali menguat dan masalah rantai pasokan terus mendongkrak harga barang di tingkat konsumen.
Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS tak banyak berubah, sementara bursa Asia Pasifik bergerak variatif (mixed) setelah China memangkas suku bunga acuan kredit. Di Eropa sendiri bakal muncul rilis data konsumen Prancis per Januari dan indeks harga produsen Jerman per Desember.
Kekhawatiran inflasi telah menjangkiti pasar di seluruh dunia beberapa bulan terakhir dan investor gelisah atas arah bank sentral AS yang hendak menaikkan suku bunga dan memperketat kebijakan moneter setelah melewati era ekstra longgar selama pandemi.
Pasar saham AS menghadapi sesi perdagangan berombak pada hari Rabu karena investor berhati-hati di tengah outlook kenaikan suku bunga, dengan Nasdaq merosot ke wilayah koreksi.
Turbulensi tahun ini terjadi di saham teknologi, karena dipicu oleh lonjakan imbal hasil pada minggu pertama Januari, yang berlanjut pada Rabu di mana imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mencapai tertinggi di 1,9%.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 30 tahun turun 2 basis poin menjadi 2,167%. Imbal hasil bergerak berbanding terbalik dengan harga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan