Capex Tambang Bawah Tanah Freeport & Inalum Rp 12,6 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 January 2021 09:30
Suasana penambangan Grasberg Freeport. (CNBC Indonesia/Suhendra)
Foto: Suasana penambangan Grasberg Freeport. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) yang saat ini mayoritas sahamnya telah dimiliki oleh PT Inalum (Persero) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$ 900 juta (Rp 12,6 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$) per tahun untuk tambang bawah tanahnya hingga 2022 mendatang.

Berdasarkan rilis yang disampaikan Freeport-McMoRan, nilai capex ini merupakan kontribusi dari Inalum. Sedangank sesuai dengan pedoman akuntansi yang berlaku, biaya agregat sebelum kontribusi dari Inalum diharapkan capex senilai US$ 1,1 miliar per tahun pada 2021 dan 2022.

Saat ini PTFI terus meningkatkan kegiatan operasi di tambang bawah tanah tambang Grasberg di Papua ini. Selama beberapa tahun ke depan, tambang ini ditargetkan akan menghasilkan produksi rata-rata 1,55 miliar pon tembaga dan 1,6 juta ons emas.

Sedangkan di tahun ini saja diharapkan produksinya mendekati angka 1,4 miliar pon tembaga dan 1,4 juta ons emas. Angka ini hampir dua kali lipat dari hasil produksi 2020 lalu.

Selama kuartal keempat 2020, PTFI telah menambah 56 drawbell baru dibangun di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave dan Deep Mill Level Zone. Sehingga saat ini jumlah drawbell telah mencapai lebih dari 370.

Jumlah produksi rata-rata gabungan dari tambang Grasberg Block Cave dan DMLZ diperkirakan 85.000 metrik ton bijih per hari selama kuartal keempat 2020. Ini termasuk sekitar 95.000 metrik ton bijih per hari selama bulan Desember.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Lo Kheng Hong Dapat 'Rezeki' Rp 525 M dari Freeport

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular