
2021, Produksi Tembaga & Emas Freeport Naik 2x Lipat

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) menargetkan produksi konsentrat tembaga dan emas pada 2021 ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan capaian produksi pada 2020 lalu.
Berdasarkan siaran pers Freeport McMoran (FCX), pemegang 48,76% saham di PTFI, belum lama ini mengungkapkan bahwa PTFI menargetkan produksi konsentrat tembaga sekitar 1,4 miliar pon pada 2021 ini, naik 73% dibandingkan capaian produksi pada 2020 yang tercatat sebesar 809 juta pon.
Sementara produksi emas pada 2021 ini ditargetkan naik 65% menjadi 1,4 juta ons dari 848 ribu ons pada 2020.
"PTFI memperkirakan produksi selama 2021 menjadi sekitar 1,4 miliar pon tembaga dan 1,4 juta ons, hampir dua kali lipat dibandingkan produksi di 2020," tulis FCX dalam keterangan resminya tersebut.
Peningkatan produksi ini dikarenakan mulai meningkatnya kapasitas tambang bawah tanah (underground mining) Grasberg Block Cave dan blok Deep Mill Level Zone (DMLZ) yang kini sedang dikembangkan.
Bila proyek pertambangan bawah tanah ini tuntas, maka perusahaan memperkirakan produksi tembaga akan naik menjadi 1,55 miliar pon tembaga dan 1,6 juta ons emas per tahun pada beberapa tahun mendatang.
"Bila proyek tambang bawah tanah tuntas, akan menghasilkan biaya per unit yang lebih menarik, dan menghasilkan margin dan arus kas yang signifikan," tulis laporan FCX tersebut.
Selama 2021-2022, belanja modal tahunan PTFI untuk pengembangan tambang bawah tanah ini diperkirakan mencapai US$ 0,9 miliar per tahun, setelah adanya kontribusi dari kepemilikan saham PT Indonesia Asahan Aluminium/ Inalum (Persero) atau holding BUMN tambang MIND ID.
Berdasarkan laporan FCX, PTFI memproduksi 809 juta pon tembaga sepanjang 2020, naik 33% dibandingkan 2019 yang sebesar 607 juta pon. Sementara penjualan tembaga mencapai 804 juta pon pada 2020, naik 20,5% dari 667 juta pon pada 2019. Adapun harga jual rata-rata tembaga pada 2020 mencapai US$ 3,08 per pon, naik dari US$ 2,72 per pon di 2019.
Sementara untuk emas, PTFI memproduksi 848 ribu ons emas pada 2020, turun tipis dari 2019 yang sebesar 863 ribu ons. Sedangkan penjualan emas mencapai 842 ribu ons pada 2020, turun 13,5% dari 2019 yang mencapai 973 ribu ons. Adapun harga jual rata-rata emas pada 2020 mencapai US$ 1.832 per ons, naik dari US$ 1.416 per ons pada 2019.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Freeport Siap Operasikan Tambang Bawah Tanah Full di 2022