
Freeport Siap Operasikan Tambang Bawah Tanah Full di 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia, anak usaha Mining Industry Indonesia (MIND ID), menargetkan bisa memproduksi bijih tembaga dari tambang bawah tanah dengan kapasitas penuh pada 2022, naik dari saat ini yang masih berada pada tingkat 60% dari kapasitas.
Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan baru beroperasinya tambang bawah tanah dengan kapasitas penuh tersebut dikarenakan kini perusahaan masih melakukan transisi pengerjaan tambang bawah tanah dari tambang terbuka yang sudah ditutup pada akhir tahun lalu.
"Tahun depan bisa 80% (dari kapasitas) dan 2022 sudah bisa beroperasi penuh 100% sampai 2041," ujarnya dalam sebuah diskusi melalui Webinar di Jakarta, Jumat (4/9/2020).
Dia mengatakan produksi tembaga pada tahun ini diperkirakan hampir mencapai 800 juta pon dan emas 820 ribu ons. Pada 2022 produksi diperkirakan naik menjadi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,6 juta ons emas.
"Pada 2023 akan naik sedikit," imbuhnya.
Menurutnya, jika nantinya seluruh tambang sudah beroperasi, PTFI akan menjadi tambang terbesar di dunia. Ada dua hal yang menurutnya menjadi tantangan bagi beroperasi PTFI ini. Pertama adalah ore atau bijih yang sifatnya basah dan bisa terjadi luncuran lumpur basah, sehingga pengelolaan dan penanganan harus sangat hati-hati. Lalu, seismik yang sering terjadi. Sebab menurutnya ada beberapa drop point yang memang diledakkan untuk tujuan penambangan.
"Namun semua ini bisa diatasi," ujarnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Rebut 2 Tambang Raksasa Asing