Per 29 Agustus 2020, Ada 61 Kasus Aktif Covid-19 di Freeport

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
02 September 2020 11:42
Freeport
Foto: Ilustrasi tambang milik PT Freeport Indonesia (Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Claus Wamafma menjadi pembicara dalam webinar "Pemulihan Ekonomi Nasional Paska Pandemi & Apresiasi Karya Putra/Putri Papua" yang disiarkan via Youtube Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu (2/9/2020). Dalam kesempatan itu, Claus mengungkapkan update terkini ihwal penanganan Covid-19 di internal PTFI.

Mengawali paparan, Ia kembali menekankan kalau pandemi Covid-19 memukul semua sektor baik jasa, manufaktur, dan juga pertambangan. Terbaru, S&P Global Marketing Intelligence mengeluarkan laporan di bulan Agustus 2020 bahwa ada lebih dari 200 lokasi tambang di seluruh dunia di 36 negara yang mengalami penyesuaian dan gangguan karena pandemi Covid-19.

"Di PT Freeport Indonesia per 29 Agustus kami punya kasus aktif itu 61 kasus. Alhamdulillah, Puji Tuhan, ini tidak membutuhkan perawatan secara khusus di rumah sakit. Tapi ini kita lakukan isolasi terhadap karyawan yang mengalami atau yang dideteksi positif Covid-19," ujar Claus.

"Angka kesembuhan kita itu cukup menggembirakan 85% dari kumulatif 382 kasus sejak kasus ini dideteksi pertama kali kira-kira lima bulan yang lalu di daerah operasi kita. Ada empat yang meninggal ini lebih kepada mereka dengan penyakit bawaan, ada beberapa yang karena diabetes," lanjutnya.



Claus pun mengungkapkan banyak sekali usaha yang dilakukan PTFI mempertahankan operasional di tengah-tengah pandemi Covid-19. Tercatat hampir 15 ribu swab test yang dilakukan dan hampir 30 ribu rapid test yang dilakukan.

Selain itu, Claus membeberkan serangkaian usaha PTFI mempertahankan operasional.

"Ada pembatasan terhadap keluar masuk karyawan di daerah kerja, ada pembatasan pada transportasi kita baik transportasi udara yang tadinya kita punya full capacity kemudian kita harus beroperasi dengan separuh kapasitas. Sama dengan juga beberapa pembatasan yang kita lakukan baik di tempat kerja dengan memberlakukan WFH," kata Claus.

"Kemudian kita juga melakukan pembatasan terkait dengan di tempat tinggal di akomodasi. Ada beberapa usaha yang kita terus lakukan termasuk menutup hampir semua fasilitas umum kita antara lain sekolah, gereja, dan juga restoran yang ada di daerah kerja kita. Kita punya hampir 29 ribu karyawan yang keluar masuk di daerah operasi kita," lanjutnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan sejak Maret hingga awal Agustus, terdapat sekitar 350 karyawan tambang Freeport Indonesia yang tercatat positif Covid-19. Hal ini disampaikan Tony saat konferensi pers secara virtual pada Senin (17/08/2020).

"Memang karena Covid-19, kami juga terdampak, dalam arti karyawan kami juga ada yang terinfeksi, jumlahnya cukup tinggi, makanya saat itu kami isolasi Tembagapura. Secara kumulatif ada lebih dari 300, sekitar 350 karyawan yang terinfeksi," tutur Tony yang saat ini tengah berada di Tembagapura, Papua usai memimpin upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.

Meski total karyawan terinfeksi cukup banyak, namun menurutnya tingkat kesembuhan juga tinggi yakni mencapai 92%. Saat ini, lanjutnya, hanya ada sekitar 26 karyawan yang masih aktif terinfeksi Covid-19. Namun karyawan tersebut diisolasi di barak khusus, tidak di rumah sakit dan tidak menggunakan ventilator.

Sejak awal pandemi Covid-19 ini, dia mengatakan perusahaan mendatangkan tambahan 60 orang tenaga medis dan dua mesin polymerase chain reaction (PCR) untuk mendiagnosis adanya material genetik virus Covid-19 pada tubuh manusia.


(miq/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sejak Maret 2020, 350 Karyawan Freeport Positif Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular