Pasar Saham RI Ambles, Investor Cenderung Bermain Aman ke SBN

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
28 January 2021 18:15
Close-shot of a tablet computer displaying financial data, three businessmen standing in the background
Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan Kamis (28/1/21) mayoritas ditutup menguat, di tengah pelemahan pasar saham global dan domestik, sehingga investor cenderung bermain aman dengan berinvestasi di obligasi pemerintah berjangka pendek hingga menengah.

Hanya SBN berjangka panjang dengan seri FR0067 bertenor 25 tahun yang harga dan imbal hasilnya (yield) cenderung stagnan, yakni di level 7,304%. Sedangkan sisanya ramai dikoleksi investor pada hari ini dan mengalami penurunan yield.

Sedangkan, yield SBN seri FR0082 berjatuh tempo 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara turun 2,7 basis poin (bps) ke level 6,303% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang naik. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Harga SBN yang menguat dan yield SBN yang turun diakibatkan oleh kecenderungan investor yang bermain aman dengan beralih berinvestasi ke pasar obligasi, menyusul terjadi koreksi besar-besaran di pasar saham, baik di global maupun di Indonesia.

Hari ini, pasar saham global mengalami koreksi yang cukup dalam, di mana bursa saham Amerika Serikat (AS) yang sekaligus bursa saham acuan global terkoreksi parah pada perdagangan Rabu (27/1/21) waktu AS.

Koreksi parah dari bursa saham Negeri Sam tersebut membuat bursa saham di kawasan Eropa, Asia, bahkan pasar saham dalam negeri ikut berjatuhan. Pada hari ini pula, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi parah, yakni 2,12% di level 5.979,39.

Selain karena sentimen terkoreksinya pasar saham, kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia yang sudah mencapai 1 juta juga menjadi pendorong obligasi pemerintah hari ini ramai diincar oleh investor.

Data Kementerian Kesehatan menunjukan hingga Kamis ini, total pasien baru atau kasus terjangkit Covid-19 bertambah 13.695 orang sehingga totalnya 1.037.993 orang. Kasus baru tersebut ditemukan pada 54.114 orang yang selesai menjalani tes Covid-19 pada hari ini. Dengan jumlah tersebut maka dari setiap 4 tes Covid-19 ditemukan 1 kasus positif.

Kemenkes mencatat 476 kasus kematian dalam sehari terakhir. Rekor ini memecahkan rekor yang tercipta sehari sebelumnya yakni 387 kasus kematian. Total kasus kematian akibat Covid-19 di RI menembus 29.331 orang. Sementara itu, pasien sembuh bertambah 10.792 orang dalam sehari sehingga totalnya menjadi 842.122 orang.

Dengan data tersebut, maka jumlah kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan baik di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri tercatat naik menjadi 166.540 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya 164.113 orang. Ini merupakan rekor untuk kasus aktif.

Sebagai informasi, penyakit mematikan ini telah menyebar ke 510 kabupaten/kota di 34 provinsi. Pemerintah masih memantau 82.676 orang berstatus suspek Covid-19.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular