Jadi Bank Syariah Terbesar RI, BRIS Masuk Indeks IDX BUMN20

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
28 January 2021 08:55
Bank Syariah Indonesia. Ist
Foto: Bank Syariah Indonesia. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) menjadi pendatang baru di indeks 20 BUMN paling likuid di bursa atau IDX BUMN20. Perseroan menggantikan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) yang keluar dari daftar tersebut.

Dalam pengumuman yang disampaikan, bursa sebelumnya telah melakukan evaluasi mayor atas indeks IDX BUMN20 untuk menetapkan daftar saham dan menyesuaikan bobot atas saham-saham yang digunakan penghitungan indeks IDX BUMN 20. Berdasarkan evaluasi mayor tersebut, nantinya, IDX BUMN20 akan berlaku mulai 1 Februari 2021 sampai dengan Juli 2021.

IDX BUMN 20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) beserta afiliasinya.

Pada perdagangan Rabu kemarin, saham BRIS masih terkoreksi sebesar 6,95% ke level Rp 2.810 per saham. Meski demikian, sejak awal tahun, saham BRIS meroket 746,39% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 27,82 triliun. Kenaikan ini salah satunya sebagai sentimen positif merger BRIS sebagai surviving entity Bank Syariah Indonesia.

Perkembangan terbaru, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pre-launch atau pra-peluncuran Bank Syariah Indonesia akan dilakukan pada awal Februari mendatang.

"Dari klaster ada, 12 klaster, fokus dari perbankan, asuransi, energi, kesehatan, infralogistik, dan lainnya. Klaster-klaster ini memperkuat strategic value, sedang kita dorong minggu depan merger tiga bank syariah BUMN," kata Tiko, dalam forum Media Group Summit 2021, secara virtual, Rabu (26/1/2021).

"Insya Allah 1 Februari akan pre-launch dan akan jadi ranking 7-8 [bank terbesar di Indonesia] dan jadi top ten global [bank syariah global]," tegas mantan Dirut Bank Mandiri ini.

Tiga bank yang bergabung di BRIS yakni BRISyariah, PT Bank Syariah Mandiri dan PT BNI Syariah. Ketiganya akan membentuk aset bersama senilai Rp 214,6 triliun dan diharapkan masuk TOP 10 global syariah bank dari sisi market capitalization atau kapitalisasi pasar.

Bank BRIS hasil gabungan alias BSI juga akan menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dengan modal inti sebesar Rp 20,4 triliun.

Pemerintah akan menjadi ultimate shareholder dari bank hasil penggabungan melalui bank-bank Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara) sebagai pemegang saham bank hasil penggabungan.

Adapun komposisi pemegang saham BSI nantinya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI-Saham Syariah 2%, dan investor publik 4,4%.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kejagung Cecar 4 Saksi Jiwasraya, Bos MI hingga Bos Asuransi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular