
Jelang RUPSLB Besok, Saham BBRI-BRIS Melesat & Diborong Asing

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan anak usahanya PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), sama -saham melesat pada awal perdagangan sesi I, Rabu ini (20/1/2021), jelang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis besok (21/1).
Data BEI mencatat, pada pukul 10.40 WIB, saham BBRI naik 2,81% di harga Rp 4.750/saham. Sebulan terakhir saham BBRI naik 10% dengan kapitalisasi pasar Rp 585 triliun. Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 280 miliar dan volume perdagangan 59,60 juta saham.
Saham BRIS yang kemarin auto reject bawah (ARB) nyaris 7%, hari ini bangkit dan melesat 3,45% di posisi Rp 3.300/saham. Nilai transaksi mencapai Rp 903,09 miliar dan volume perdagangan 289 juta saham. Sebulan terakhir saham BRIS naik 55%.
Asing masuk BBRI hari ini Rp 88,63 miliar, sementara asing juga borong saham BRIS Rp 20.82 miliar.
BBRI akan melaksanakan RUPSLBÂ yakni Kamis besok, 21 Januari 2021.
Terdapat lima agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB tersebut, salah satunya adalah pergantian direksi.
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan, rapat pemegang saham ini akan dilaksanakan pada 21 Januari 2021 pukul 14.00 WIB di kantor pusat BRI.
Agenda pertama adalah persetujuan atas perubahan anggaran dasar perusahaan yang dilakukan untuk memenuhi Pasal 57 dan Pasal 63 Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka ("POJK No. 15/2020"), serta Pasal 28 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan.
Kedua, pemberlakuan Menteri BUMN RI No. PER-08/MBU/12/2019 tanggal 12 Desember 2019 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN.
Ketiga, pengukuhan Peraturan Menteri BUMN RI No. PER-11/MBU/11/2020 tanggal 12 November 2020 tentang Kontrak Manajemen dan Kontrak Manajemen Tahunan Direksi Badan Usaha Milik Negara.
Keempat, BRI juga akan melakukan pengalihan saham hasil pembelian kembali saham (buyback) selama masa pandemi. Saat ini saham hasil buyback ini masih disimpan sebagai saham treasuri.
Kelima, perubahan susunan pengurus perusahaan, melalui calon yang diajukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.
Agenda tersebut ialah terkait dengan pemberhentian sementara Direktur Kepatuhan BRI Wisto Prihadi. Wisto diangkat dalam RUPSLB BRI Februari 2020, namun gagal uji kelaikan dan kepatuhan dari OJK pada 14 Agustus 2020.
Seperti diketahui terdapat dua rencana aksi korporasi yang akan dilakukan perusahaan di tahun ini. Pertama adalah penggabungan bank syariah BUMN, yakni PT BRISyariah Tbk (BRIS), PT BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri. Menurut rencana penggabungan ini akan efektif pada 1 Februari 2021 nanti.
Aksi korporasi lain, yang disinggung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, adalah mengenai holding ultra mikro BUMN. Hal ini sebelumnya telah berkali-kali disampaikan oleh Erick Thohir, yakni sinergi bisnis UMKM BRI, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero)/PNM.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank BRI Mau RUPSLB 21 Januari, Agendanya Apa yah?