
Terungkap! Ternyata Ini Agenda RUPSLB Bank BRI 21 Januari

Jakarta, CNBC Indonesia - BUMN perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Januari 2021 mendatang.
Terdapat lima agenda yang akan dibahas dalam RUPSLB tersebut, salah satunya adalah pergantian direksi.
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan perusahaan, rapat pemegang saham ini akan dilaksanakan pada 21 Januari 2021 pukul 14.00 WIB di kantor pusat BRI.
Agenda pertama yang akan dilaksanakan adalah persetujuan atas perubahan anggaran dasar perusahaan yang dilakukan untuk memenuhi Pasal 57 dan Pasal 63 Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka ("POJK No. 15/2020"), serta Pasal 28 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan.
Lalu agenda kedua adalah pemberlakuan Menteri BUMN RI No. PER-08/MBU/12/2019 tanggal 12 Desember 2019 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN.
Dilanjutkan kemudian oleh pengukuhan Peraturan Menteri BUMN RI No. PER-11/MBU/11/2020 tanggal 12 November 2020 tentang Kontrak Manajemen dan Kontrak Manajemen Tahunan Direksi Badan Usaha Milik Negara.
Kemudian dalam rapat ini, BRI juga akan melakukan pengalihan saham hasil pembelian kembali saham (buyback) selama masa pandemi. Saat ini saham hasil buyback ini masih disimpan sebagai saham treasuri.
Terakhir adalah perubahan susunan pengurus perusahaan, melalui calon yang diajukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.
Disebutkan, pemegang saham berhak hadir dan memberikan suara dalam rapat tersebut adalah pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham per 29 Desember 2020 pukul 16.15 WIB.
Seperti diketahui terdapat dua rencana aksi korporasi yang akan dilakukan perusahaan di tahun depan.
Pertama adalah penggabungan bank syariah BUMN, yakni PT BRISyariah Tbk (BRIS), PT BNI Syariah dan PT Bank Syariah Mandiri.Menurut rencana penggabungan ini akan efektif pada 1 Februari 2021 nanti.
BRIS nantinya akan menjadi surviving entity dengan dua bank lainnya akan bergabung ke perusahaan baru ini. Penggantian nama dari sebelumnya BRISyariah akan berubah menjadi PT Bank Syariah Indonesia dengan tetap menggunakan BRIS sebagai ticker saham di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penggabungan tersebut, nantinya akan terjadi pergeseran pemegang saham dimana BRI tak lagi menjadi pemegang saham pengendali BRIS.
Pemegang saham nantinya antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0%, BBRI 17,4%, DPLK BRI - Saham Syariah 2% dan publik 4,4%.
Aksi korporasi lain, yang disinggung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, adalah mengenai holding ultramikro BUMN. Hal ini sebelumnya telah berkali-kali disampaikan oleh Erick Thohir, yakni penggabungan bisnis UMKM BRI, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero)/PNM.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Semester I, Bank BRI Cetak Laba Bersih Rp 10,18 T
