Saham-saham Ini Jadi Penyelamat Bursa RI, Makasi Yah!

tahir saleh, CNBC Indonesia
20 January 2021 08:05
Aktifitas karyawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/1/2018). Paska tragedi ambruknya koridor di Tower 2 BEI kemarin (15/1), aktifitas hari ini berjalan normal meski sebagian karyawan yang berkantor di Tower 2 diliburkan.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di teritori negatif pada penutupan perdagangan Selasa kemarin (19/1/2021), menyusul kekhawatiran seputar perkembangan pandemi dan valuasi saham, kendati awalnya dibuka di zona hijau.

Data BEI mencatat, indeks acuan bursa nasional tersebut melemah 67,9 poin atau 1,06% ke 6.321,85.

Sebanyak 145 saham menguat, 362 tertekan dan 127 lainnya flat. Transaksi bursa masih tinggi dengan 23 miliar lebih saham diperdagangkan nyaris 1,5 juta kali.

Nilai transaksi kembali turun ke angka Rp 17,50 triliun, di mana investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 258,68 miliar di pasar reguler, yang menunjukkan bahwa mayoritas dari mereka memilih beli saham di harga rendah ketika investor lokal panik jual.

Berikut lima saham dengan catatan beli bersih asing cukup besar di pasar reguler, dengan nilai transaksi juga tinggi sehingga setidaknya bisa meredam kejatuhan lebih dalam IHSG.

5 Top Net Foreign Buy, Selasa (19/1)

1. Indah Kiat Pulp (INKP), net buy Rp 55,5 M, saham +2,20% Rp 12.775

2. Astra International (ASII), net buy Rp 51,1 M, saham flat Rp 6.675

3. Bank BRI (BBR), net buy Rp 47,6 M, saham flat Rp 4.620

4. Erajaya Swasembada (ERAA), net buy Rp 29,6 M, saham -2% Rp 2.450

5. Surya Citra Media (SCMA), net buy Rp 23,2 M, saham +6,06% Rp 2.450

Adapun asing juga melepas 5 saham ini di pasar reguler, yang memberi kontribusi penurunan terhadap IHSG.

5 Top Net Foreign Sell, Selasa (19/1)

1. Bank Central Asia (BBCA), net sell Rp 19,3 M, saham -0,35% Rp 35.475

2. Mitra Adiperkasa (MAPI), net sell Rp 18,1 M, saham -3,77% Rp 765

3. Charoen Popkhand (CPIN), net sell Rp 16,3 M, saham -3,75% Rp 6.425

4. Semen Indonesia (SMGR), net sell Rp 8,6 M, saham -1,98% Rp 12.400

5. Bank BTPN Syariah (BTPS), net sell Rp 6,1 M, saham +0,84% Rp 3.600

Tim Riset CNBC Indonesia menilai ada dua kabar buruk menyeruak bagi pasar modal yakni mengenai penyebaran virus Covid-19 dan kekhawatiran bahwa gelembung (bubble) sudah terbentuk.

Di Indonesia, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 11 Januari hingga 25 Januari di kota besar Jawa-Bali justru tak membuahkan hasil. Selama sepekan pertama PPKM, rata-rata pasien positif corona bertambah 11.415 orang/hari.

Angka itu terhitung melonjak dibandingkan rerata sepekan sebelumnya yaitu 8.954 orang/hari. Bahkan penambahan kasus harian sempat mencetak rekor baru selama 4 hari beruntun.

Saat ini rekor tertinggi penambahan kasus harian terjadi pada 16 Januari yang mencapai 14.224 orang.

Pelaku pasar juga khawatir melihat hasil survei Morgan Stanley bertajuk E-Trade Financial Survey yang menunjukkan bahwa mayoritas investor melihat pasar saham AS sudah atau mendekati gelembung (bubble).

Meski demikian, pelaku pasar masih yakin berinvestasi di saham, dan memprediksi akan ada kenaikan di kuartal I-2021.

CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya, dalam perbincangan di program InvesTime CNBC Indonesia, juga memberikan tips dalam membeli saham di kondisi saat ini.

Bernardus pun memberikan tips bagi investor pemula untuk memilih saham yang murah tapi bagus. Saham murah yang liquid dan transaksinya tinggi perlu menjadi perhatian untuk dijadikan investasi.

"Kita melihat saham murah kita melihat dari PE ratio [rasio harga terhadap laba] dan price to book value [rasio harga terhadap nilai buku," kata dia.

Namun, ia menekankan bahwa perlu juga dilihat fundamental dari saham tersebut. Jangan sampai membeli saham yang sedang tinggi karena satu sentimen, namun setelah sentimen hilang harga anjlok tajam.

Oleh karenanya, penting sekali melihat saham murah dari fundamental dan valuasi dan teknikal dari perusahaan tersebut.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular