Kabar Baik BRIS! Pre-Launch Bank Hasil Merger di 1 Februari

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
27 January 2021 12:42
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)
Foto: Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo membawa kabar baik perkembangan merger tiga bank syariah BUMN dengan entitas penerima yakni PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS). Bank ini nantinya akan bernama Bank Syariah Indonesia, tetap dengan kode perdagangan BRIS di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tiko, panggilan akrab Wamen BUMN ini, mengatakan bahwa pre-launch atau pra-peluncuran Bank Syariah Indonesia akan dilakukan pada awal Februari mendatang.

"Dari klaster ada, 12 klaster, fokus dari perbankan, asuransi, energi, kesehatan, infralogistik, dan lainnya. Klaster-klaster ini memperkuat strategic value, sedang kita dorong minggu depan merger tiga bank syariah BUMN," kata Tiko, dalam forum Media Group Summit 2021, secara virtual, Rabu (26/1/2021).

"Insya Allah 1 Februari akan pre-launch dan akan jadi ranking 7-8 [bank terbesar di Indonesia] dan jadi top ten global [bank syariah global]," tegas mantan Dirut Bank Mandiri ini.

Tiga bank yang bergabung di BRIS yakni BRISyariah, PT Bank Syariah Mandiri dan PT BNI Syariah. Ketiganya akan membentuk aset bersama senilai Rp 214,6 triliun dan diharapkan masuk TOP 10 global syariah bank dari sisi market capitalization atau kapitalisasi pasar.

Bank BRIS hasil gabungan alias BSI juga akan menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dengan modal inti sebesar Rp 20,4 triliun.

Jaringan akan ditopang 1.200 cabang di seluruh Indonesia dan 1.700 ATM di seluruh Indonesia, dengan 20.000 karyawan lebih di seluruh Indonesia. Tanggal efektif merger ini diharapkan pada awal Februari mendatang.

Pemerintah akan menjadi ultimate shareholder dari bank hasil penggabungan melalui bank-bank Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara) sebagai pemegang saham bank hasil penggabungan.

Adapun komposisi pemegang saham BSI nantinya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI-Saham Syariah 2%, dan investor publik 4,4%.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Saham 'Pelat Merah' yang Bikin Bangga Wamen BUMN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular