Harga Komoditas Melesat, PDB Rusia 'Diramal' 3,7% di 2021

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 January 2021 20:32
Participants march during preparations for a military parade to mark the anniversary of a historical parade in 1941, when Soviet soldiers marched towards the front lines during World War Two, on Red Square in central Moscow, Russia November 7, 2019. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Foto: Salah satu sudut di Kota Moskow, Rusia (REUTERS/Evgenia Novozhenina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu bank terbesar di Rusia, VTB, memprediksi perekonomian Negeri Beruang Merah akan kembali normal ke tingkat sebelum krisis pada musim gugur nanti. VTV pun 'meramal' pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) secara keseluruhan tahun ini dapat mencapai sekitar 3,7%.

Melansir Reuters, Senin (25/1/2021), Kepala Eksekutif VTB Andrey Kostin, mengatakan bahwa hal ini ditandai dengan kenaikan harga-harga komoditas yang mengindikasikan kuatnya permintaan baru di pasar.

"Karena harga komoditas, darah kehidupan ekonomi Rusia, umumnya meningkat sebagai akibat dari permintaan baru, pertumbuhan PDB terlihat sekitar 3,7% tahun ini," kata Kostin dalam pertemuan virtual World Economic Forum (WEF).

"Kami merasa cukup optimis tentang hal ini dan kami berharap bahwa pada musim gugur ekonomi Rusia akan kembali ke level sebelum krisis," tambahnya.



Lembaga pemeringkat kredit Rusia, ACRA, memperkirakan pertumbuhan yang hampir sama dengan prediksi Kostin. ACRA menilai akan terjadi penguatan nilai rubel, asalkan tidak ada sanksi baru terhadap Moskow. Namun sepertinya resiko itu muncul kembali sejak penangkapan pemimpin oposisi Alexei Navalny.

Uni Eropa akan mempertimbangkan sanksi baru terhadap individu Rusia pada hari Senin. Ini setelah lebih dari 3.000 orang ditangkap pada hari Sabtu (23/1/2021) dalam protes untuk menuntut pembebasan Navalny.

Inflasi Rusia mencapai 4,9% pada 2020, atau lebih tinggi dibandingkan 3,0% pada 2019. Realisasi inflasi itu di atas target bank sentral 4%, dan defisit anggaran mencapai 3,8% terhadap PDB, tertinggi dalam satu dekade.

Rusia sebelumnya mengatakan berencana untuk memangkas stimulus ekstra untuk ekonomi menjadi sekitar 1% dari PDB tahun ini, dari 4,5% terhadap PDB pada tahun 2020.


(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, IHSG Cerah & Saham Bank Kompak Naik

Next Article Makin Panas! AS Bakal Jatuhkan Sanksi Baru Kepada Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular