
Makin Panas! AS Bakal Jatuhkan Sanksi Baru Kepada Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan sanksi terhadap Rusia atas dugaan campur tangan pemilu dan aktivitas dunia maya yang berbahaya. AS menargetkan beberapa individu dan entitas perusahaan yang dikenakan sanksi dan ini semakin memperkeruh hubungan AS-Rusia.
Hal ini disampaikan oleh seorang narasumber yang mengetahui masalah tersebut. Dilansir CNBC Indonesia dari Reuters pada Kamis (15/4/2021), sanksi AS, dalam bentuk memasukan 30 entitas ke dalam daftar hitam, akan dikaitkan dengan pengusiran sekitar 10 pejabat Rusia dari AS.
Sementara menurut sumber lain, AS juga akan mengumumkan langkah agresif baru yang menargetkan utang negara melalui pembatasan kemampuan lembaga keuangan AS untuk memperdagangkan utang tersebut.
Pekan lalu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sempat berbicara soal antisipasi sanksi baru dari AS. "Permusuhan dan ketidakpastian tindakan Amerika memaksa kami secara umum untuk bersiap menghadapi skenario terburuk," katanya.
Sanksi sebagian besar muncul atas tanggapan pelanggaran keamanan siber yang mempengaruhi perangkat lunak yang dibuat oleh SolarWinds Corp, yang menurut pemerintah AS kemungkinan besar diatur oleh Rusia. Pelanggaran memberi peretas akses ke ribuan perusahaan dan kantor pemerintah yang menggunakan produk perusahaan.
AS juga bermaksud untuk menghukum Rusia atas dugaan campur tangan dalam pemilihan presiden AS 2020. Dalam sebuah laporan bulan lalu, badan intelijen AS mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya mengalihkan pemilihan ke Donald Trump dan menjauh dari Presiden Joe Biden.
Pemerintahan Biden juga berjanji untuk mengambil tindakan atas laporan Rusia menawarkan hadiah kepada militan Taliban untuk membunuh pasukan AS di Afghanistan.
Dalam panggilan telepon pada Selasa (13/4/2021), Biden mengatakan kepada Putin bahwa AS akan bertindak tegas untuk membela kepentingannya dalam menanggapi tindakan tersebut. Biden juga mengusulkan pertemuan dengan Putin "di negara ketiga" yang memungkinkan para pemimpin menemukan area untuk bekerja sama.
Dalam beberapa minggu terakhir, Washington dan sekutu NATO-nya dikejutkan oleh gerakan besar pasukan Rusia di dekat Ukraina dan di Krimea, semenanjung yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada tahun 2014.
(hps/hps)
Next Article Ssttt.. Diam-diam AS dan Rusia Tambah Cadangan Emasnya!