Analisis

Saham Saratoga Milik Sandi Uno Melesat Terus, Masih Murah?

Tri Putra & Tirta Widi Gilang Citradi, CNBC Indonesia
25 January 2021 08:08
INFOGRAFIS, Cuan Gede Dari Saham MDKA
Foto: Infografis/Cuan Gede Saham MDKA/Edward Ricardo

Berbicara soal valuasi, kendati tembus level ARA dan menguat hampir 75% dalam sepekan, harga saham SRTG masih relatif terdiskon dari nilai bukunya.

Mengacu pada laporan keuangan perusahaan September 2020, nilai buku per saham (PBV) SRTG berada di Rp 8.760/unit. Artinya saat ini SRTG ditransaksikan di 0,68 kali nilai bukunya alias undervalued karena berada di bawah median PBV perusahaan investasi publik di angka 1,01 kali.

Apabila menggunakan metode valuasi laba bersih dibandingkan dengan harga pasarnya (PER) juga masih tergolong murah dengan PER SRTG di angka 10,19 kali, lagi-lagi berada di bawah median perusahaan investasi publik yang memiliki PER sebesar 12,18 kali.

Selanjutnya, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang investasi, mengukur valuasinya juga harus menggunakan pendekatan lain. Salah satunya dengan melihat nilai aktiva bersih atau net asset value (NAV) setelah dikurangi kewajibannya.

Nilai NAV SRTG per September 2020 berada di Rp 20,6 triliun. Namun saat ini nilai NAV-nya seharusnya juga ikut bertambah seiring dengan kenaikan harga saham perusahaan investee-nya yaitu PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Tower Bersama Group Tbk (TBIG), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Mitra Pinastika Multika Tbk (MPMX).

Mulai dari hari pertama Oktober sampai akhir perdagangan pekan lalu, semua investee SRTG mengalami kenaikan kapitalisasi pasar lebih dari 10%. Bahkan ada yang lebih dari 50%. Tercatat saham ADRO naik 14,4%. MPMX melesat 48,2%. Kemudian saham MDKA terapresiasi 48,92%. Terakhir ada saham TBIG yang naik 53,07%.

Berdasarkan kalkulasi CNBC Indonesia menggunakan acuan pergerakan harga investee SRTG yang merupakan perusahaan publik di Tanah Air dengan kepemilikan langsung dengan asumsi harga aset lainnya dan kewajiban neto perusahaan tetap, maka NAV emiten Sandiaga Uno dan Edwin Suryadjaja ini mengalami kenaikan sebesar 56% atau naik Rp 10,63 triliun dari posisi September 2020 menjadi Rp 31,2 triliun per Jumat pekan lalu (22/1/2021).

Dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 16,3 triliun di akhir pekan lalu maka harga saham SRTG masih terdiskon lebih dari 50% dari nilai aktiva bersihnya. Artinya dengan kenaikan harga saham SRTG yang sudah sangat tinggi pun valuasinya masih terbilang sangat murah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular