
Dari WSKT Sampai ANTM, Inilah 9 Kabar Korporasi Pekan ini

BRI Siapkan BRI Agro Jadi Bank Digital
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyatakan saat ini berencana menyiapkan anak usahanya, PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) jadi bank digital.
Direktur Utama BRI, Sunarso menyebut, secara bisnis, BRI Agro saat ini dinilai sudah baik. Sehingga sewaktu-waktu bila mengubah model bisnis BRI Agro menjadi bank digital memungkinkan.
AGRO nantinya akan menjadi kendaraan bagi BRI untuk masuk ke bank digital. SEbab, bank digital saat ini sudah menjadi tren, setelah regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberi restu neo bank di Indonesia, alias bank yang sepenuhnya digital, tak perlu lagi kantor cabang.
Selain itu, beberapa bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga sudah mengakuisisi dua bank untuk masuk ke bisnis digital.
"Tentang bisnis digital apakah nanti terkait dengan BRI Agro digunakan sebagai kendaraan untuk mengembangkan bisnis digital? Saya kira kita ada arah ke sana," kata Sunarso, dalam konferensi pers usai RUPLSB.
Bayar Utang, Emiten Migas Bakrie Rights Issue Rp 1,8 T
Emiten migas Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sebanyak 14,48 miliar saham baru.
Dalam penawaran umum terbatas (PUT) ini, harga pelaksanaannya sebesar Rp 126/saham, sehingga perseroan meraih dana segar sebesar Rp 1,82 triliun atau setara dengan US$ 129,34 juta.
Direktur Utama EMP Syailendra Bakrie mengatakan, dana hasil penerbitan rights issue ini rencananya, sebesar US$ 43,50 juta akan dipakai untuk mengakuisisi 25% kepemilikan EMP Inc. dari Kinross International Grup Ltd melalui anak usahanya yang memiliki dan mengoperasikan Blok Kangean di Jawa Timur. Selanjutnya, sebesar US$ 43,59 juta untuk melunasi pinjaman kepada kreditor.
Sedangkan sisanya, sebesar US$ 42,24 juta akan dipakai untuk mendanai kebutuhan modal kerja aset-aset EMP yang telah beroperasi. Adapun yang menjadi pembeli siaga dalam PUT tersebut adalah PT Bakrie Kalila Investment. Periode pelaksanaan transaksi penawaran umum terbatas (PUT) pada 25 Maret-31 Maret 2021.
Berpotensi Terdepak Sebagai Emiten, BEI Pantau Ketat BTEL
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan masih memantau emiten telekomunikasi Grup Bakrie, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) untuk menyelesaikan beberapa kewajiban kepada bursa seperti laporan keuangan dan komitmen BTEL mempertahankan keberlangsungan usaha (going concern).
Sebab, BTEL berpotensi dihapuskan pencatatan sahamnya atau delisting di Bursa Efek Indonesia mengingat saham BTEL telah disuspensi selama 20 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 27 Mei 2021.
Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, saat ini bursa sedang melakukan evaluasi lebih lanjut terkait kesesuaian laporan keuangan Bakrie Telecom dengan standar pelaporan yang berlaku serta memantau upaya konkrit perseroan untuk mempertahankan keberlangsungan usaha (going concern).
KLBF Bakal Jadi Distributor Vaksin Covid-19
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyebutkan saat ini tengah melakukan penjajakan dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk menjadi salah satu distributor program vaksin Covid-19 yang digagas pemerintah.
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan saat ini Kalbe telah menyiapkan sarana distribusi vaksin di seluruh Indonesia sehingga perusahaan siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah untuk memberikan pelayanan vaksin.
"Kalbe telah menyiapkan sarana distribusi di seluruh Indonesia dan siap berkolaborasi melayani vaksinasi. Pengadaan semuanya dilakukan oleh Pemerintah," kata Vidjongtius kepada CNBC Indonesia, Rabu (20/1/2021).
ANTM & TINS Masuk Rantai Produksi Tesla
Dua perusahaan pertambangan asal Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS) masuk dalam daftar perusahaan yang ikut memasok rantai pasok (supply chain) untuk produksi kendaraan listrik besutan Elon Musk, Tesla Inc.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan Tesla sampai dengan 31 Desember 2020, setidaknya ada 7 perusahaan berbadan hukum Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut. Antam dan Timah adalah dua di antaranya. Menurut daftar smelter dan refiner, Indonesua memasok empat mineral untuk Tesla, antara lain emas, timah, tantanium, dan tungsten.
[Gambas:Video CNBC]