
Tambah Modal, Smartfren Siap Rights Issue 7 Miliar Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten telekomunikasi Grup Sinarmas, PT Smartfren Tbk (FREN), berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Perseroan bakal menerbitkan saham baru sebanyak 7 miliar saham dalam penawaran umum terbatas (PUT) IV.
Informasi yang disampaikan direksi FREN lewat prospektus di laman BEI. Nantinya perseroan akan menerbitkan saham baru tersebut sebagai saham Seri C dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Untuk memuluskan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 Maret 2021 mendatang.
Perusahaan belum menentukan harga pelaksanaan rights issue ini, tapi mengacu pada perdagangan saham Jumat ini (22/1), saham FREN ditutup minus 2,94% di level Rp 66/saham. Sejak awal tahun, saham FREN juga masih terjerembap 54,17%.
Harga rata-rata saham FREN di Rp 66/saham, sehingga dengan asumsi saham ini rights issue bisa mencapai Rp 462 miliar.
Berbarengan dengan rights issue, perseroan juga akan menerbitkan waran yang melekat pada Saham Hasil Pelaksanaan HMETD sebanyak 91,99 miliar waran atau sekitar 34,9% dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Harga pelaksanaan waran adalah saham seri C dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dan berasal dari portepel perseroan.
Rencananya, FREN akan menggunakan seluruh dana hasil rights issue maupun pelaksanaan waran, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk pembayaran pinjaman dan/atau modal kerja perseroan dan/atau entitas anak Perseroan.
"Informasi final sehubungan dengan penggunaan dana akan diungkapkan dalam Prospektus yang diterbitkan dalam rangka PUT IV, yang akan disediakan kepada para pemegang saham Perseroan yang berhak pada waktunya, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku," tulis direksi Smartfren, Jumat (22/1/2021).
FREN meyakini, rencana penambahan modal dengan HMETD akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi Perseroan dan entitas anak, yaitu antara lain memperbaiki struktur permodalan serta menambah kas untuk keperluan modal kerja.
Adapun bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan rights issue maupun waran ini, persentase kepemilikan sahamnya terhadap saham-saham perseroan akan terdilusi hingga 37,6%.
Adapun komposisi pemegang saham FREN yang berlaku efektif sampai dengan 31 Desember 2020 antara lain, PT Global Nusa Data dengan kepemilikan 31,20%.
Lainnya yakni PT Wahana Inti Nusantara 19,10%, dan PT Bali Media Telekomunikasi dengan kepemilikan 12,60%.
Ketiga perusahaan ini adalah sebagai pengendali. Sementara itu, entitas milik Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) juga menggenggam kepemilikan saham sebesar 10,50%, sisanya adalah investor publik sebesar 28,40%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 12 Tahun Masih Tekor, Smartfren Cetak Rugi Q3 Rp 1,75 T
