2020 Bukan Tahun Cuan Buat Saham-saham Grup Sinarmas

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
04 January 2021 11:17
Ratusan Karyawan Bank Sinarmas berada diluar gedung usai merasakan gempa di Jakarta, Selasa (23/1/2018)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang tahun 2020, pergerakan harga saham emiten milik Grup Sinarmas di Bursa Efek Indonesia rata-rata masih terkoreksi. Dari 12 perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa, hanya empat emiten yang sahamnya masih mencatatkan kenaikan.

Empat emiten tersebut yakni, emiten sawit PT Smart Tbk (SMAR) dengan kenaikan 13,70%. Selanjutnya, emiten pembangkit listrik PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang naik 5,09%.

Kenaikan juga terjadi di emiten kertas Grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), yang sahamnya naik 42,32% dan emiten pertambangan, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), sahamnya naik 41,94%.

Meski demikian, 8 emiten Grup Sinarmas lainnya masih terkoreksi sejalan dengan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sejak awal tahun sampai dengan 30 Desember 2020, terkoreksi 5,09%. Pada penutupan perdagangan, bursa saham domestik melemah 0,95% ke level 5.979,07.

Dalam periode tersebut, investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 45,69 triliun namun di pasar nego dan tunai tercatat net buy senilai Rp 12,76 triliun.

Pelemahan terdalam terjadi di emiten telekomunikasi Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), sahamnya turun 45,53% ke posisi Rp 67 per saham setahun terakhir.

Namun, baru-baru ini, Smartfren termasuk salah satu operator pemenang lelang yang dinyatakan memenuhi syarat oleh Kominfo untuk penggunaan pita frekuensi radio 2,3 Ghz pada rentan 2360 - 2390 MHz untuk keperluan penyelengaraan jaringan begerak alias jaringan 5G di Indonesia.

Emiten Sinarmas lainnya juga melakukan aksi korporasi melalui penerbitan obligasi dengan emisi jumbo. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mencatatkan obligasi dengan emisi senilai Rp 3,55 triliun di Bursa Efek Indonesia pada Senin (14/12/2020).

Perseroan menerbitkan tiga seri Obligasi Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2020. Seri A senilai Rp 504,63 miliar dengan kupon 8,5% dengan tenor 370 hari. Seri B dengan nilai Rp 2,46 triliun dengan bunga 10% per tahun dan tenor tiga tahun. Serta seri C dengan nilai yang diterbitkan Rp 582,71 miliar dengan bunga yang ditawarkan 11% per tahun dengan tenor lima tahun.

"Pembayaran bunga dibayarkan setiap tiga bulan dengan tanggal pembayaran bunga pertama pada 11 Maret 2021," tulis pengumuman tersebut, dikutip Senin (14/12/2020).

Obligasi ini merupakan tahap ketiga dari dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target dana yang dihimpun senilai Rp 10 triliun. Hasil dari penerbitan surat ini, sebesar 60% dari obligasi ini akan dipergunakan untuk pembayaran angsuran utang perusahaan berupa pokok pinjaman dan/atau bunga.

Sisanya untuk modal kerja perseroan yang terdiri antara lain adalah pembelian bahan baku, bahan pembantu produksi, energi dan bahan bakar, barang kemasan serta biaya overhead.

Berikut ini pergerakan harga saham emiten Grup Sinarmas dalam setahun terakhir yang dirangkum CNBC Indonesia:

  1. PT Smart Tbk (SMAR), Saham naik 13,70% di level Rp 4.150. Market cap Rp 11,92 triliun.
  2. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), Saham -14.41% di level Rp 505. Market cap Rp 8,81 triliun.
  3. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), Saham naik 5,09% di level Rp 16.000. Market cap Rp 12,33 triliun.
  4. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), Saham -26,33% ke level Rp 11.400. Market cap Rp 72,59 triliun.
  5. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE), Saham -21,48% ke level Rp 4.790 per saham. Market cap Rp 10,06 triliun.
  6. PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), Saham -23,85% ke level Rp 3,800 per saham. Market cap Rp 7,03 triliun.
  7. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), Saham -25,90% ke level Rp 246 per saham. Market cap Rp 11,86 triliun.
  8. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), Saham naik 42,32%. Market cap Rp 57,03 triliun.
  9. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Saham -2% ke level Rp 1.225 per saham. Market cap Rp 25,93 triliun.
  10. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), Saham -4,14% ke posisi Rp 9.850 per saham. Market cap Rp 30,67 triliun.
  11. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), Saham naik 41,94% ke level Rp 353 per saham. Market cap Rp 3,03 triliun.
  12. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), Saham -45,53% ke posisi Rp 67 per saham. Market cap Rp 17,64 triliun.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Sinarmas Caplok Perusahaan Tambang Batu Bara Australia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular