
Mau Tahu Sentimen Hari Ini, Baca 7 Kabar dari Pasar

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik Selasa kemarin ditutup di zona merah dengan pelemahan sebesar 1,06% ke posisi 6.321,85 poin. Ada sejumlah sentimen dari aksi korporasi yang ikut mempengaruhi perdagangan saham kemarin.
Data perdagangan mencatat, nilai transaksi mencapai Rp 17,50 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,49 juta kali. Investor asing melakukan aksi beli bersih senilai Rp 262,83 miliar. Dengan demikian, sejak awal tahun, net buy pelaku pasar asing senilai Rp 10,64 triliun.
Pada perdagangan hari ini, sentimen positif datang dari pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden dan Kamala Harris.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan pada Rabu ini (20/1/2021):
1. OJK Siap Banding Gugatan Bosowa, Tak Berdampak ke Bukopin!
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini melakukan pengajuan banding terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta berkaitan dengan gugatan dari PT Bosowa Corporindo.
Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan saat ini OJK menghormati putusan dari PTUN tersebut. Namun putusan ini tidak mengganggu operasional PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).
"Terhadap putusan tersebut, OJK akan memproses pengajuan banding. OJK juga menyampaikan bahwa operasional Bank Bukopin tidak akan terganggu, sehingga nasabah dan masyarakat dapat tetap melakukan transaksi dan layanan perbankan sebagaimana biasanya," kata Anto, Selasa (19/1/2021).
2. Rating BBB, IIF Siap Rilis Global Bond Jumbo Rp 7 T
Lembaga keuangan dan pembiayaan swasta non-bank, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), berencana menerbitkan global bond (surat utang mata uang asing di pasar luar negeri) sebesar US$ 500 juta atau setara Rp 7,02 triliun (asumsi kurs Rp 14.050 per US$).
Penghimpunan dana ini merupakan bagian program pendanaan jangka menengah atau Euro Medium Term Note/(EMTN).
Rencana penerbitan global bond ini dipublikasikan berdasarkan keterangan resmi Fitch Ratings saat menyematkan peringkat BBB dengan trajektori atau outlook stabil kepada perseroan.
"Global bond akan diterbitkan dari program surat utang jangka menengah IIF senilai US$ 500 juta," tulis Fitch Ratings, dikutip Selasa (19/1/2021).
Dana yang dihimpun dari penerbitan surat utang global ini akan digunakan sesuai dengan kerangka pembiayaan berkelanjutan.
Adapun besaran kupon dalam surat utang ini akan ditentukan selanjutnya. Fitch menjelaskan, obligasi yang diterbitkan ini merupakan kewajiban langsung, tidak tersubordinasi dan tidak dijamin oleh perusahaan.
3. Dapat Duit Rights Issue Rp 2,9 T, LMIRT Caplok Mall Puri
Grup Lippo melalui Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT) meraih dana sebesar S$ 281 juta atau setara dengan Rp 2,9 triliun (kurs Rp 10.857/S$), melalui penerbitan unit baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue yang selesai dieksekusi pada 14 Desember 2020.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Singapura (SGX), dana ini diperoleh setelah menyelesaikan rights issue sebanyak 4,68 miliar unit baru atau dengan harga pelaksanaan S$ 0,06/unit.
Liew Chee Seng James, Executive Director and Chief Executive Officer Limit Management Ltd, pengelola LMIRT, mengatakan dalam rights issue ini, pemegang 100 unit LMIRT dapat memesan 160 unit tambahan dengan harga S$ 0,060/unit.
Perusahaan menyatakan bahwa mereka telah menerima pembelian sah yang masuk sebanyak 2,52 miliar unit dan penawaran yang lebih (excess applictaion) 3,35 miliar unit dengan total dana masuk mencapai S$ 352 juta.
4. 102 Ribu Pemegang Polis Ikut Skema Restrukturisasi Jiwasraya
Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menyatakan, sampai dengan 18 Januari 2021, sebanyak 102.856 peserta mengikuti skema restrukturisasi polis.
Jumlah tersebut terdiri dari 101.294 peserta yang berasal dari 884 perusahaan untuk pemegang polis kategori korporasi, 1.156 peserta dari pemegang polis kategori ritel, dan 406 peserta dari pemegang polis kategori bancassurance.
Koordinator Tim Satgas Restrukturisasi Polis Jiwasraya bidang Komunikasi dan Hukum, R. Mahelan Prabantarikso menyebut, ada kenaikan jumlah peserta cukup signifikan dalam 2 pekan setelah perseroan mengumumkan tahapan sosialisasi di akhir Desember 2020 dan mulai mengirimkan surat penawaran program restrukturisasi pada awal Januari 2021.
"Adanya penaikan jumlah peserta yang mengikuti program restrukturisasi tak lepas dari peran sejumlah pihak mulai dari pemerintah, regulator, otoritas hingga internal dan agen Jiwasraya yang telah menyiapkan segala perangkat teknis serta non teknis mengenai pelaksanaan program restrukturisasi polis Jiwasraya," katanya.