Dear Rupiah, Jangan Lupa Ucapkan Terima Kasih ke Bu Yellen Ya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 January 2021 09:15
rupiah
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Yellen betul. Utang pemerintah Negeri Adidaya memang semakin menggelembung. Per akhir kuartal III-2020, utang pemerintah AS mencapai 128,31% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), tertinggi setidaknya sejak 1969.


Namun di sisi lain, beban utang pemerintah justru dalam tren menurun. Dalam setahun terakhir, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun terkoreksi 67,19 basis poin (bps). Bahkan yield instrumen ini sempat berada di bawah 1%, terendah setidaknya sejak 1958.

Oleh karena itu, pelaku pasar berpandangan bahwa kebijakan fiskal AS di bawah kendali Yellen akan tetap agresif. Eks Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) itu tidak akan terbur-buru menginjak pedal rem dengan melakukan konsolidasi fiskal sebelum situasi benar-benar bisa dipastikan sudah kembali ke masa pra-pandemi.

"Hari ini semua tentang Yellen dan apa yang akan dia lakukan dengan stimulus fiskal. Ini yang membuat pasar berani dan bergerak lebih tinggi," kata Thomas Martin, Senior Portfolio Manager di Globalt Investments yang berbasis di Atlanta, seperti dikutip dari Reuters.

Gairah dan optimisme dari AS menular hingga ke Asia. Investor ogah bermain aman dan kembali memburu aset-aset berisiko di negara berkembang, termasuk Indonesia. Derasnya aliran modal ke pasar keuangan Ibu Pertiwi menjadi modal bagi rupiah untuk terapresiasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular