
Oh No! Banyak Investasi Saham dari Utang Pinjol & Gadai BPKB

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan dalam negeri kembali dihebohkan dengan munculnya fenomena investasi saham oleh investor baru dengan menggunakan 'uang panas', baik dengan utang hingga menggadaikan aset yang sudah ada. Hal ini telah muncul di platform media sosial dan ramai diperbincangkan oleh netizen.
Namun bukannya untung, para investor yang membeli saham dengan 'uang panas' ini malah ketiban buntung. Saham-saham yang tadinya dinilai menggiurkan karena harganya meroket, lambat laun malah turun dan membuat para investor baru ini 'nyangkut' besar dan tak bisa mengembalikan utang-utangnya ini.
Dikutip dari akun instagram @ngertisaham, dalam postingannya yang diunggah kemarin, terdapat tiga pengakuan dari investor 'nyangkut ini.
Salah satunya menyebutkan telah berhutang kepada 10 aplikasi pinjaman online dengan nilai pinjaman mencapai Rp 170 juta dan menggunakan dana ini untuk membeli (hajar kanan/haka) saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebanyak 500 lot.
Lalu ada pengakuan lainnya dari investor panik lainnya. Setelah saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) selama beberapa hari terakhir terus mengalami auto reject bawah (ARB), dia sudah mengalami penurunan nilai portofolio sebesar 25%.
"Karena saya beli saham KAEF menggunakan uang arisan dan uang titipan Ibu-Ibu PKK. Sekarang di portofolio sudah minus hampir 25%. Sebaiknya gimana ya Pak solusinya? Bingung mau jawab apa kalau ditanya Pak," tulis postingan tersebut, dikutip Senin (18/1/2021).
Lainnya, ada yang mengaku bahwa dirinya telah membeli saham dengan menggadaikan aset tanah dan BPKB mobil yang dimilikinya. Sedangkan portofolionya di PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) malah nyangkut.
Ada baiknya para investor baru dengan 'uang panas' ini mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara untuk berinvestasi di saham dan alokasi dana seperti apa yang dapat digunakan untuk penempatan dana di aset berisiko seperti saham.
Jangan terbuai dengan kilaunya cuan orang diposting oleh orang-orang di akun media sosial dan malah ikut-ikutan meski tidak paham, hingga berakhir seperti investor-investor panik di atas.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi