10 Saham Paling Hancur & Moncer Sepekan, Ini Daftarnya!

tahir saleh, CNBC Indonesia
18 January 2021 07:15
Diskusi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Diskusi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Berikut daftar saham-saham top gainers dalam sepekan lalu.

10 Top Gainers Sepekan (11-15 Januari)

1. BPD Banten (BEKS), saham +70% Rp 119, transaksi Rp 1,9 T

2. Bumi Resources (BUMI), saham +53,85% Rp 120, transaksi Rp 1,5 T

3. Bank Jatim (BJTM), saham +34,97% Rp 965, transaksi Rp 1,2 T

4. Krakatau Steel (KRAS), saham +34,78% Rp 775, transaksi Rp 1,6 T

5. Timah (TINS), saham +28,93% Rp 2.340, transaksi Rp 3,8 T

6. Bank BRISyariah (BRIS), saham +28,32% Rp 3.670, transaksi Rp 4,8 T

7. Bank Bukopin (BBKP), saham +26,23% Rp 770, transaksi Rp 3,2 T

8. Antam (ANTM), saham +20% Rp 3.120, transaksi Rp 16,1 T

9. Borneo Olah (BOSS), saham +18,79% Rp 196, transaksi Rp 301 M

10. Bank Agroniaga (AGRO), saham +15,92% Rp 1.420, transaksi Rp 2,5 T

Sentimen bagi BEKS yakni perusahaan baru saja selesai melakukan aksi korporasi dan meraih dana sedikitnya Rp 1,87 triliun dalam Penawaran Umum Terbatas atau rights issue VI yang selesai pada awal tahun ini.

Usai rights issue kepemilikan Pemerintah Provinsi Banten melalui PT Banten Global Development (BGD) naik jadi 78,21% dari sebelumnya 51%.

Kepemilikan saham Pemprov Banten naik karena banyak pemegang saham tidak mengeksekusi haknya. BGD melakukan eksekusi senilai Rp 1,55 triliun, dan ritel atau masyarakat senilai Rp 312,64 miliar.

Saat ini PT BGD memiliki jumlah saham 34,29 miliar saham atau 78,21%, sementara masyarakat 9,56 miliar saham dengan porsi 21,79%.

Tahun ini, prospek pasar modal masih oke. OJK bahkan menargetkan penghimpunan dana di pasar modal bisa mencapai Rp 150 triliun hingga Rp 180 triliun.

Proyeksi ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari realisasi total penghimpunan dana di pasar modal sepanjang tahun 2020 yakni sebesar Rp 118,7 triliun dengan 53 emiten baru.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso meyakini, tahun ini penghimpunan dana di pasar modal akan kembali semarak sejalan dengan pulihnya aktivitas perekonomian domestik.

"Penghimpunan dana di pasar modal, dengan yield yang murah, kami percaya akan tinggi sekitar Rp 150 triliun - Rp 180 triliun," ujarnya, dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) yang disiarkan secara daring, Jumat (15/1/2020).

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular