Unstopable! TINS, ANTM Dkk Lari Kencang, Saat IHSG Labil

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
15 January 2021 10:10
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham pertambangan nikel pada Jumat (15/1/21) pagi ini melesat kembali. Hal ini dikarenakan dari sentimen harga nikel sendiri yang kembali menguat.

Terpantau 5 dari 6 emiten pertambangan nikel ditransaksikan di zona hijau, bahkan ada yang melesat hingga mencapai 9% lebih pada pukul 09:10 WIB pagi hari ini.

Saham PT Timah Tbk (TINS) menjadi saham emiten nikel yang penguatannya paling tajam, yakni 9,29% ke posisi Rp 2.470/saham.

Berikutnya di posisi kedua ada saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) yang melesat 5,07% ke Rp 1.970/saham.

Namun, melesatnya saham-saham nikel ini tidak diikuti oleh saham PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE), di mana saham PURE terkoreksi hampir 1%, yakni melemah 0,9% ke Rp 220/saham pada pukul 09:10 WIB.

Melesatnya saham pertambangan nikel tentunya didorong oleh kenaikan harga nikel itu sendiri. Harga nikel mencetak rebound dan mendekati level tertingginya dalam 5 tahun seiring dengan kenaikan permintaan dari China. Prospek harga nikel juga diperkuat dengan tren permintaan kendaraan listrik.

Pada penutupan perdagangan Selasa (12/1/21), harga nikel pada London Metal Exchange (LME) terpantau sempat naik hingga US$17.891 per ton. Catatan ini semakin dekat dengan posisi harga nikel tertinggi pada September 2019 sebesar US$18.600 per ton.

Adapun level harga yang dicatatkan pada pekan lalu membuat harga nikel telah naik 62 persen sejak jatuh pada level terendahnya pada Maret 2020. Anjloknya harga disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi China yang terhambat karena pandemi virus corona.

Sementara itu, rebound harga nikel ditopang oleh prospek pemulihan ekonomi China. Hal tersebut mendorong tingkat permintaan komoditas ini. Reli harga nikel juga didukung oleh outlook komoditas bijih besi (iron ore) yang lebih baik pada tahun ini.

Sentimen makin maraknya penggunaan mobil listrik dan tren penjualan mobil listrik yang meningkat membuat harga nikel masih mengalami penguatan.

Peningkatan penetrasi kendaraan listrik menjadi katalis positif bagi nikel karena komoditas itu merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik yang dinilai sangat efisien.

"Nikel dan tembaga adalah salah satu komoditas yang paling dimanfaatkan dari prospek makro saat ini, dan belum lagi secara jangka panjang harga nikel sangat didukung oleh penggunaannya sebagai baterai kendaraan listrik," ujar Meir dikutip dari Bloomberg.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dicuekin, Saham ANTM-INCO dkk Diam-diam Cuan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular