
Jelang Vaksinasi Tahap Pertama Besok, Harga SBN Ditutup Mixed

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan Selasa (12/1/2021) ditutup bervariasi, seiring akan dilakukannya vaksinasi tahap awal yang akan dilaksanakan pada Rabu (13/1/21) besok.
Tercatat SBN berseri FR0061, FR0081, dan FR0067 hari ini dikoleksi oleh investor, sedangkan sisanya cenderung dilepas oleh investor. Berdasarkan imbal hasilnya (yield), SBN berseri FR0061, FR0081, dan FR0067 mengalami penurunan yield, sedangkan sisanya mengalami kenaikan.
Sementara itu, yield SBN berseri FR0082 dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara naik 2 basis poin (bps) ke level 6,332% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang turun. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Harga SBN ditutup mixed karena investor menanggapi berbeda terkait sentimen dari vaksinasi tahap awal di Indonesia yang akan dilaksanakan pada Rabu besok.
Sebelum vaksinasi dilakukan besok, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memutuskan untuk melabeli vaksin buatan Sinovac itu suci dan halal. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menerbitkan izin darurat untuk penggunaan vaksin Sinovac tersebut.
Berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap hasil uji klinis tahap III vaksin Sinovac di RI, diperoleh tingkat keampuhan (efficacy) sebesar 65,3%. Memang lebih rendah dibanding hasil yang diperoleh di Turki dan Brasil yang masing-masing mencapai 91,25% dan 78%.
Namun efikasi tersebut masih lebih tinggi dari ambang batas yang ditetapkan WHO di angka 50%. Menurut keterangan BPOM vaksin Covid-19 yang diberi nama CoronaVac tersebut juga aman dan hanya memberikan gejala ringan seperti demam.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada Rabu besok. Jokowi dan jajaran menteri kabinet Indonesia Maju akan jadi penerima vaksin pertama. Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan vaksin ini dikirimkan ke 34 provinsi. Tahap pertama sebanyak 700.000 dosis vaksin yang dikirim ke daerah-daerah.
"Untuk vaksinasi yang pertama memang prioritasnya di tenaga kesehatan, dokter, perawat yang ada di rumah sakit. Kedua nanti TNI/Polri dan juga guru langsung kita berbarengan dengan itu juga masyarakat," ungkap Jokowi.
Meski vaksinasi sudah dimulai minggu ini, Jokowi meminta kepada semua pihak tetap waspada dan tidak lengah terhadap virus corona (Covid-19). Masyarakat diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Perkiraan vaksinasi akan selesai 3,5 tahun tapi di negara kita Insya Allah kemarin mendapatkan informasi dari Pak menteri 15 bulan, masih saya tawar kurang dari setahun harus selesai. Kita memang harus kerja keras," jelas Jokowi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi