Analisis

Lo Kheng Hong Koleksi GJTL, Apa Benar Masih Murah & Menarik?

Tri Putra, CNBC Indonesia
11 January 2021 07:47
Gajah Tunggal
Foto: Ist

GJTL memang memiliki eksposur terhadap risiko depresiasi nilai tukar tinggi mengingat porsi kewajiban perusahaan seperti utang obligasi, fasilitas kredit perbankan hingga utang usaha kepada para pemasok dalam mata uang asing yang juga tinggi.

GJTL tercatat memiliki total aset dalam mata uang asing mencapai Rp 3,12 triliun. Sementara itu total kewajiban dalam mata uang asingnya tercatat Rp 6,55 triliun. Artinya GJTL mencatat kewajiban bersih (net liabilities) dalam mata uang asing mencapai Rp 3,43 triliun.

Saat pandemi Covid-19 menghantam kinerja keuangan dunia usaha Tanah Air, banyak perusahaan yang mengalami masalah likuiditas. Namun tidak dengan GJTL. Perusahaan masih memiliki kas dengan setara kas senilai Rp 699 miliar dan jika ditambah dengan aset keuangan lancar lainnya senilai Rp 289,6 miliar maka dana segarnya hampir Rp 1 triliun.

Nilai working capital (aset lancar-kewajiban lancar) yang masih positif Rp 2,74 triliun mengindikasikan bahwa perusahaan mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini juga diperkuat dengan rasio likuiditas lain seperti current ratio dan quick ratio yang masih lebih tinggi dari rule of thumb di angka 1.

(tas/tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular