Cadev Singapura Cetak Rekor Lagi, Dolarnya Naik 0,6% Lebih

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 January 2021 14:12
Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat tajam melawan rupiah pada perdagangan Jumat (8/1/2021), setelah merosot ke level terendah dalam 1,5 bulan terakhir. Cadangan devisa (cadev) Singapura yang menunjukkan tren kenaikan membuat dolarnya perkasa.

Pada pukul 13:18 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.546,96, dolar Singapura menguat 0,62% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Data dari Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) menunjukkan posisi cadangan devisa di akhir Desember sebesar SG$ 478,840 miliar, naik dari bulan sebelumnya SG$ 472,4 miliar.

Cadangan devisa di bulan Desember tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang masa. Sepanjang tahun lalu, cadev Singapura tidak pernah sekalipun mengalami penurunan, dan terus mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.

Kenaikan cadev tersebut melengkapi rilis data apik Singapura di pekan ini. Rabu lau, IHS Markit melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur Singapura bulan Desember naik menjadi 50,5 dari bulan Sebelumnya 46,7.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 berarti kontraksi, sementara di atasnya berarti ekspansi.

Dengan angka bulan Desember di atas 50, artinya sektor manufaktur Singapura kembali berekspansi, bahkan untuk pertama kalinya sejak bulan Januari 2020 lalu.

Kenaikan aktivitas manufaktur tersebut terjadi setelah pembatasan sosial di Singapura mulai dilonggarkan serta dimulainya distribusi vaksin virus corona. Detail dari PMI tersebut menunjukkan output manufaktur kembali berekspansi di bulan Desember, begitu juga dengan pesanan baru. Selain itu ekspor juga mencatat kenaikan terbesar sejak November 2018.

Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia juga merilis data cadangan devisa bulan Desember yang akhirnya membukukan kenaikan setelah mengalami penurunan dalam 3 bulan beruntun.

Kenaikan pada akhir 2020 tersebut juga terbilang besar, hingga menyentuh level tertinggi kedua sepanjang sejarah.

Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa naik US$ 2,3 miliar menjadi US$ 135,9 miliar di bulan Desember dari bulan sebelumnya. Sementara itu, rekor tertinggi cadev dicapai pada bulan Agustus lalu sebesar US$ 137 miliar.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 10,2 bulan impor atau 9,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," sebut keterangan tertulis BI, Jumat (8/1/2021).

Meski demikian, rilis data cadev Indonesia belum mampu membuat rupiah bangkit melawan dolar Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular