
Yield Obligasi Acuan AS Naik, Harga SBN Lanjutkan Pelemahan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah pada perdagangan Kamis (7/1/2021) mayoritas ditutup melemah, di tengah naiknya yield obligasi (Treasury) acuan Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (6/1/2021) waktu setempat.
Mayoritas Surat Berharga Negara (SBN) hari ini cenderung dilepas oleh investor, kecuali SBN berseri FR0039 dengan tenor 3 tahun dan SBN seri FR0076 berjatuh tempo 20 tahun yang hari ini dikoleksi oleh investor.
Dilihat dari imbal hasilnya (yield), hampir semua SBN mengalami kenaikan yield, tetapi tidak untuk yield SBN seri FR0039 yang turun 3,1 basis poin (bps) ke level 4,741% dan SBN Seri FR0076 yang turun 2,9 bps ke 6,982%
Sementara itu, yield SBN seri FR0082 bertenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara lanjutkan kenaikan, yakni naik 10,9 bps ke 6,172%. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang turun. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Hal ini dikarenakan yield obligasi (Treasury) AS naik pada perdagangan kemarin. Kenaikan yield Treasury juga berisiko memicu capital outflow di negara emerging market termasuk Indonesia. Sebab, selisih yield menjadi lebih kecil.
Saat ini, selisih yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun dengan Treasury AS tenor yang sama berada di kisaran 479 basis poin, jauh menurun dari tahun lalu. Sementara itu, rencana pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat pada pekan depan juga masih menjadi penekan pergerakan harga SBN.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi