Putri Saudi Doyan Indomie, Sinyal Positif Saham ICBP-INDF?

tahir saleh, CNBC Indonesia
06 January 2021 17:10
Indomie, Indofood,
Foto: REUTERS/Beawiharta

Per September 2020, ICBP membukukan laba bersih sebesar Rp 3,96 triliun. Perolehan tersebut, naik 2% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 3,89 triliun.

Mengacu laporan keuangan, selama 9 bulan pertama tahun 2020, ICBP membukukan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 3% menjadi Rp 33,90 triliun dari Rp 32,79 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu INDF mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,75 triliun, atau tumbuh 6,23% dibanding akhir kuartal III 2019, yang mencatatkan laba bersih Rp 3,53 triliun.

Seperti diketahui, pada akhir Agustus 2020, ICBP telah menyelesaikan transaksi akuisisi seluruh saham yang diterbitkan Pinehill Company Limited senilai US$ 2,99 miliar atau setara Rp 41,56 triliun dengan asumsi kurs Rp 13.901 per dolar AS.

Pinehill tercatat memiliki pangsa pasar yang kuat di 8 negara di kawasan Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara dan memiliki sebanyak 12 fasilitas produksi mi instan di 8 negara dengan total populasi 550 juta penduduk dan memiliki jaringan distribusi di 33 negara dengan kapasitas produksi 10 miliar bungkus mie instan.

Pinehill Corpora masih terafiliasi dengan ICBP karena merupakan konsorsium di mana Anthoni Salim memiliki penyertaan secara tidak langsung sekitar sebesar 49% saham Pinehill Corpora.

Mimi Halimin, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam risetnya, menilai laba bersih ICBP 9M20 masih dianggap di bawah ekspektasi, karena masing-masing hanya merealisasikan 67,4% dan 66,8% dari perkiraan laba bersih FY20 dari prediksi Mirae Asset dan konsensus.

"Sementara itu, pendapatan 3Q20 ICBP mencapai Rp 10,8 triliun, +1,8% YoY, dan -1,7% QoQ, menghasilkan pendapatan 9M20 sebesar Rp 33,9 trililun, atau +3,4% YoY," jelasnya, dalam riset 30 November 2020, dikutip dari situs Mirae Asset.

Beberapa sentimen yang dikaitkan dengan pencapaian laba bersih Q3 yang melemah di antaranya pertumbuhan pendapatan yang relatif datar karena situasi makro masih menantang dan margin EBIT (laba sebelum bunga dan pajak) yang lebih rendah.

Selain itu, margin rendah ini diyakini disebabkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas dan peningkatan biaya operasional.

"Satu sentimen lain yakni biaya lain karena pertukaran mata uang dan beban keuangan yang lebih tinggi karena pinjaman baru untuk akuisisi," kata Mimi.

Mimi menegaskan, meskipun pencapaian laba bersih 3Q20 lebih rendah dari perkiraan, Mirae Asset mengantisipasi pemulihan kinerja secara kuartalan (QoQ) pada 4Q20.

Alasannya, didukung oleh prospek pemulihan kondisi ekonomi secara bertahap dan potensi kontribusi pendapatan yang lebih tinggi dari Pinehill Company Limited yang baru diakuisisi.

"Perhatikan bahwa ICBP baru menyelesaikan transaksi [akuisisi Pinehill] pada 27 Agustus 2020. Rekomendasi kami pada hasil ICBP pasca-3Q20 saat ini sedang ditinjau. Rekomendasi terakhir kami di ICBP adalah Beli dengan target harga Rp 13.250."

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular