
Lagi Rame Berita Indomie di Ghana, Apa Kabar Saham INDF-ICBP?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham dua emiten konsumer Grup Salim ditutup kompak merah pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa ini (29/12/2020), di tengah kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Data BEI mencatat, IHSG ditutup minus 0,94% di posisi 6.036,17 dengan sebanyak 154 saham naik, 331 saham turun, dan sisanya 137 saham stagnan.
Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), produsen Indomie, tercatat turun 1,85% di posisi Rp 9.300/saham. Nilai transaksi mencapai Rp 171,08 miliar, dengan volume perdagangan 18,23 juta saham.
Sepekan terakhir, saham ICBP minus 4,12%, sebulan turun 8,15%, dan 3 bulan juga turun 8,37%. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 108,46 triliun, salah satu dari 10 besar market cap terbesar di BEI alias big caps.
Saham induknya, yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), juga ditutup turun 1,44% di posisi Rp 6.825/saham. Nilai transaksi mencapai Rp 53,90 miliar, dengan volume perdagangan 7.87 juta saham.
Sepekan saham INDF stagnan, sebulan minus 5,54%, dan 3 bulan turun 9.30%. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 59,93 triliun.
Belum ada sentimen kuat bagi dua saham ini. Hanya saja dari catatan aksi jual bersih asing (net sell), saham INDF masih dilego asing Rp 7,14 miliar hari ini, sementara ICBP dilepas cukup besar Rp 42,42 miliar.
Dalam sebulan asing keluar di ICBP Rp 1,25 triliun di pasar reguler, sementara asing keluar di INDF Rp 849,59 miliar di pasar reguler.
Satu kabar di luar aksi korporasi ICBP ialah berita soal Indomie di negeri Afrika, Ghana, yang disebut menjadi salah satu alat transaksi seks di negara itu.
Ini dinyatakan dalam sebuah dialog nasional tentang kekerasan seksual dan berbasis gender dalam pandemi Covid-19. Seorang pakar gender dan ketenagakerjaan Bashiratu Kamal, mengungkapkan bahwa Indomie adalah salah satu penyebab meroketnya angka kehamilan remaja di Ghana.
Acara yang diadakan oleh STAR-Ghana Foundation itu mengungkapkan gadis-gadis muda diiming-imingi untuk melakukan hubungan intim dan si pria akan menjanjikan mereka barang sebagai imbalan. Barang-barang tersebut termasuk Indomie. Ada pula pulsa telepon seluler dan uang.
Adapun pemicu hal ini lantaran tingkat kemiskinan di Ghana, terutama selama pandemi Covid-19 saat ini. Siapa sangka, seorang ibu juga mendorong putrinya untuk melakukan 'seks transaksional' karena dia percaya bahwa pria itu dapat membantu putrinya.
"Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional', di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," kata Bashiratu seperti dikutip World of Buzz, dikutip Selasa (29/12/2020).
"Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup.Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang," paparnya lagi.
"Kami hanya bisa berharap bahwa pihak berwenang Ghana menyelidiki masalah membantu anak perempuan sekolah (dan anak-anak sekolah tanpa memandang jenis kelamin) sehingga mereka tidak perlu beralih ke hubungan seksual sebagai cara untuk memberi makan diri mereka sendiri," ungkap dia.
Dikutip dari Trading Economics, Ghana mencatat resesi di 2020. Ekonomi secara tahunan (yoy) di kuartal II dan kuartal III negatif, masing-masing -3,2% dan -1,1%.
Di Ghana, laporan keuangan ICBP per September 2020 mencatat, perusahaan ini punya entitas asosiasi yakni De-United Foods Industries Ghana Limited (Dufil Ghana) yang beroperasi sejak 2012, dengan fokus bisnis pada produksi, penjualan, dan distribusi mi instan dan produk makanan lainnya. Saham ICBP di perusahaan ini mencapai 49%.
CNBC Indonesia mencoba menghubungi direct message Axton Salim, Direktur ICBP, lewat akun Instagram-nya tapi belum ada jawaban. Belum lama ini, salah satu pewaris konglomerasi Grup Salim ini mengunggah foto dengan produk Indomie terbaru.
Pada Februari 2020, ICBP telah mendapatkan penawaran akuisisi Pinehill Corpora Limited. Pinehill adalah perusahaan induk yang memiliki empat entitas anak.
Kegiatan utama Pinehill bergerak di bidang industri pembuatan mie instan di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko, Serbia dan Ghana dengan menggunakan merk "Indomie" berdasarkan perjanjian lisensi dengan INDF.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produsen Indomie Kantongi Pinjaman Rp 30 T, Buat Apa?
