
Awali Perdagangan 2021, Harga SBN Berbalik Menguat di Closing

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan pertama di tahun 2021 mayoritas ditutup menguat, setelah muncul sinyal pemulihan manufaktur nasional serta sinyal perbaikan daya beli masyarakat.
Mayoritas SBN hari ini ramai dikoleksi investor, kecuali SBN berseri FR0082 dengan tenor 10 tahun yang hari ini cenderung dilepas oleh investor. Dilihat dari imbal hasilnya (yield), hampir semua SBN mengalami penurunan yield, tetapi tidak untuk yield SBN seri FR0082 yang merupakan acuan yield obligasi negara naik 0,7 basis poin (bp) ke level 5,949%.
Sementara itu, yield SBN seri FR0067 yang bertenor 25 tahun cenderung stagnan di level 7,305% Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang naik. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Sentimen positif datang dari Indonesia, di mana angka Purchasing Managers' Index (PMI) sektor manufaktur versi Markit untuk periode Desember 2020 cukup memuaskan. PMI manufaktur RI mengalami ekspansi sebesar 0,7 poin menjadi 51,3 dari sebelumnya di angka 50,6.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau di atas 50, maka artinya dunia usaha berada di fase ekspansi yang hasilnya akan terlihat dalam beberapa bulan ke depan. Artinya, manufaktur RI Kembali menggeliat setelah sebelumnya merana akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Selanjutnya BPS melaporkan inflasi Desember sebesar 0,45% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM). Sementara inflasi tahun kalender yang otomatis menjadi inflasi tahunan (year-on-year/YoY) tercatat 1,68%. Hal ini menunjukkan perbaikan daya beli masyarakat setelah sebelumnya sempat deflasi selama 3 bulan berturut-turut.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi Desember 2020 akan sebesar 0,405% MtM dan 1,68% YoY. Sementara konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan inflasi bulan lalu sebesar 0,37% MtM dan 1,61% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi