Hari Perdagangan Terakhir di 2020, Harga SBN Melemah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
30 December 2020 17:59
harga obligasi
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan terakhir di tahun 2020 mayoritas ditutup melemah, mengikuti pasar saham domestik akibat aksi ambil untung di penghujung tahun 2020.

Mayoritas SBN hari ini cenderung dilepas oleh investor, kecuali SBN berseri FR0067 dengan tenor 25 tahun yang hari ini ramai dikoleksi oleh investor. Dilihat dari imbal hasilnya (yield), hampir semua SBN mengalami kenaikan yield, tetapi tidak untuk yield SBN seri FR0067 yang turun 2 basis poin (bp) ke level 7,305%. 

Sementara itu, yield SBN seri FR0082 dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara naik 3,3 basis poin ke level 5,942% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang turun. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Harga SBN berbalik arah ke zona merah karena investor melakukan aksi ambil untung sehari menjelang pergantian tahun 2021. Kabar tidak menggembirakan juga datang dari Negeri Paman Sam (Amerika Serikat/AS) yang membuat pergerakan yield SBN mayoritas mengalami kenaikan.

Senat Partai Republik kemarin memblokir upaya Demokrat untuk meningkatkan pembayaran stimulus langsung dalam tagihan bantuan Covid-19 yang baru diberlakukan dari US$ 600 menjadi US$ 2000.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular