
Bencana Jadi Cuan! 2020 Tahun Terbaik Emas dalam 1 Dekade

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas menjadi salah satu aset yang bersinar di tahun 2020 yang sebentar lagi akan berakhir. Pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19), yang merupakan bencana bagi umat manusia, bahkan belum pernah terjadi sebelumnya, justru memicu melesatnya harga emas dunia hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Tetapi, perjalanan emas sebenarnya tidak mulus di tahun ini. Di bulan Maret lalu, saat virus corona pertama kali ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), terjadi aksi jual masif di berbagai aset mulai dari saham hingga emas, hingga muncul istilah "cash is the king". Tapi bukan sembarang uang tunai atau cash, hanya dolar Amerika Serikat (AS).
Pada 9 Maret, harga emas menyentuh US$ 1.702.56/troy ons, yang merupakan level tertinggi lebih dari 8 tahun, tepatnya sejak 18 Desember 2012. Level tertinggi tersebut menjadi awal kejatuhan harga emas, aksi jual menggila dalam 5 hari perdagangan berselang. Pada 16 Maret, emas menyentuh level US$ 1.450,98/troy ons, atau ambrol nyaris 15% dari level tertinggi 8 tahun tersebut.
Emas perlahan mulai bangkit kembali bahkan melesat setelah bank sentral di berbagai negara melonggarkan kebijakan moneter guna membantu perekonomian yang merosot ke jurang resesi.
Maklum saja, guna meredam penyebaran virus corona, pemerintah di berbagai negara menerapkan kebijakan karantina wilayah (lockdown) hingga pembatasan sosial (social distancing). Aktivitas masyarakat dibatasi, roda bisnis melambat signifikan bahkan nyaris mati suri, alhasil perekonomian masuk ke jurang resesi.
Amerika Serikat sang Negeri Adi Kuasa, hingga Indonesia, merasakan yang namanya resesi. Selain bank sentral, pemerintah di berbagai negara juga menggelontorkan stimulus fiskal guna menanggulangi virus corona dan menyelamatkan perekonomian.
Stimulus moneter dan fiskal tersebut menjadi "bahan bakar" utama emas melesat di tahun ini, hingga akhirnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus lalu.
Setelah mencapai rekor tersebut, harga emas perlahan-lahan terus menurun, hingga berada di kisaran US$ 1.877/troy ons pada hari ini, Selasa (29/12/2020) pukul 15:40 WIB. Jika dilihat dari posisi akhir 2019 hingga ke level tersebut, emas melesat nyaris 24%, menjadi kenaikan terbesar sejak tahun 2010, saat itu logam mulia ini meroket nyaris 30%.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> AS Jadi "Dalang" Melesatnya Harga Emas
