
Goks! Batu Bara & CPO Jawara Tahun Ini, Cek Saham Emitennya

Untuk tahun 2021 harga batu bara diperkirakan masih lanjut menguat. Badan Energi Internasional (IEA) memproyeksikan permintaan batu bara akan naik di 2021.
Kenaikan permintaan diperkirakan bakal mencapai 2,6% dibanding tahun ini pasca diserang pandemi Covid-19 yang memicu lockdown secara masif dan membuat konsumsi listrik turun dan roda industri tersendat.
Harga CPO pun diproyeksikan masih mampu naik hingga kuartal pertama tahun 2021 akibat La Nina. Namun Fitch menyebut harga yang sudah terlalu tinggi dan prospek output yang membaik di Indonesia berpotensi membuat harga CPO tertekan.
Reli harga komoditas yang terjadi sejak membuat harga saham emiten yang terkait dengan komoditas di Tanah Air juga ikut terdongkrak, meski beberapa masih berada di zona negatif.
Emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki usaha di sektor pertambangan emas dan juga nikel mengalami kenaikan yang fantastis. Contohnya adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan perusahaan pelat merah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Harga saham keduanya melesat lebih dari 100% secara year to date.
Kemudian untuk emiten batu bara ada saham PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG) yang berhasil melesat dobel digit meninggalkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Untuk sektor CPO, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang merupakan anak usaha konglomerasi PT Astra Internasional Tbk (ASII) masih terbenam di zona koreksi dengan penurunan hingga dobel digit sepanjang 2020.
Hal serupa juga dialami oleh perusahaan migas BUMN yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai akibat sentimen negatif rendahnya harga minyak dan gas sepanjang pandemi Covid-19.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]