Keleidoskop Komoditas 2020

Goks! Batu Bara & CPO Jawara Tahun Ini, Cek Saham Emitennya

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
30 December 2020 06:48
Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko

Kenaikan harga komoditas turut membawa berkah bagi perekonomian RI. Maklum ekonomi domestik masih sangat bergantung terhadap komoditas. Pangsa ekspor berbagai komoditas mentah dari Indonesia mencapai lebih dari 40% dari total ekspor.

Pada periode Januari-November 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor kumulatif Indonesia mencapai US$ 146,8 miliar, turun 4,22% dibanding periode yang sama dari tahun sebelumnya. 

Lemahnya permintaan global memang masih dirasakan betul sehingga ekspor RI turun. Namun penurunan ekspor tidak sedalam kontraksi pada impor yang membuat Indonesia beberapa kali mencatatkan surplus pada neraca perdagangannya. 

Hampir seperempat dari total ekspor RI adalah minyak dan lemak hewani atau nabati yang didominasi oleh CPO dan turunannya serta bahan bakar mineral yang kebanyakan adalah batu bara. 

Dalam laporan Berita Resmi Statistik BPS yang dirilis awal bulan ini, Peningkatan terbesar ekspor nonmigas November 2020 terhadap Oktober 2020 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 449,4 juta (23,6%). 

Naiknya permintaan impor dari India dan China, kenaikan harga CPO serta pemangkasan bea masuk impor oleh India sebesar 10% membuat komoditas unggulan RI ini menjadi pendongkrak total ekspor Indonesia.

Eskpor bahan bakar mineral pun tercatat masih minus 24% (yoy) pada 11 bulan tahun 2020. Kendati ekspor bahan bakar mineral masih terkontraksi hingga dobel digit, kerja sama perdagangan batu bara Indonesia-China menjadi katalis positif yang turut mengerek harga batu bara acuan (HBA).

China sepakat membeli batu bara dari Indonesia senilai US$ 1,46 miliar untuk tahun depan. Kedua negara sepakat untuk menargetkan volume perdagangan batu bara sebesar 200 juta ton.

Indonesia diuntungkan dengan semakin panasnya hubungan Australia-China yang membuat Beijing memilih memboikot beberapa produk ekspor unggulan Canberra seperti batu bara. 

China banyak mengimpor batu bara termal dari Indonesia dan batu bara kokas dari Australia. Batu bara termal banyak digunakan untuk pembangkit listrik sementara batu bara metalurgi banyak dipakai untuk pembuatan baja.

(twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular