
Rival Politik Jokowi Jadi Menteri, IHSG Siap Tancap Gas Esok!

Pada perdagangan Selasa ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles 2,32% di posisi 6.023,29. Ada 123 saham naik, 397 saham turun, dan 111 saham stagnan. Nilai transaksi harian tembus Rp 20,82 triliun.
Dari sisi analisis untuk perdagangan Rabu (23/12), pergerakan IHSG menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
![]() Proyeksi IHSG 23 Desember/Tri Putra |
Saat ini, IHSG berada di area batas bawah maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi terapresiasi memantul dari batas bawah BB.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.120. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.998.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 33, yang meskipun belum menunjukkan jenuh jual akan tetapi RSI mulai terkonsolidasi naik setelah sebelumnya mendekati level jenuh jual yang menandakan IHSG berpotensi terapresiasi.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas bawah dan RSI yang mulai terkonsolidasi naik, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish atau terapresiasi.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
