Ngeri! Rupiah Sudah di Atas Rp 14.200/US$ di Kurs Tengah BI

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 December 2020 10:25
valas
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah pun merah di perdagangan pasar spot.

Pada Selasa (22/12/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.218. Rupiah melemah 0,27% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Di pasar spot, rupiah pun melemah. Dibuka stagnan di Rp 14.100/US$, mata uang Ibu Pertiwi melemah 0,14% ke Rp 14.120/US$ pada pukul 10:00 WIB.

Tidak hanya rupiah, nyaris seluruh mata uang utama Asia tidak berdaya menghadapi dolar AS. Hanya yuan China, dolar Taiwan, dan peso Filipina yang masih bisa menguat, itu pun tipis saja.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 10:04 WIB:

Dolar AS masih melanjutkan keberingasannya. Pada pukul 09:22 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,17%.

Bagaimana pun juga, dolar AS adalah salah satu aset aman (safe haven). Saat terjadi guncangan di pasar, investor akan berpaling ke dolar AS untuk mencari keamanan dan kenyamanan.

Sumber ketidakpastian di pasar masih datang dari pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Kini, ada kabar virus corona sudah bermutasi menjadi varian baru yang lebih mudah menular dibandingkan sebelumnya.

Mutasi ini terjadi di Inggris. Akibatnya, berbagai negara melarang warga Inggris masuk ke wilayahnya. Jerman, Italia, dan Belanda melarang penerbangan dari Inggris.

Irlandia tengah mempertimbangkan tidak memperbolehkan warga Inggris masuk, baik melalui udara maupun laut. Sementara Belgia berencana menutup akses dari Inggris, apakah itu melalui udara atau kereta api Eurostar.

"Virus corona varian baru yang ditemukan di London adalah sesuatu yang mengkhawatirkan. Harus dilakukan investasi dan penelitan oleh para ahli. Saat ini, kami memlih untuk berhati-hati," tegas Roberto Speranza, Menteri Kesehatan Italia, sebagaimana diwartakan Reuters.

"Virus corona yang bermutasi memang belum terdeteksi di Jerman. Namun kami menerima laporan dari Inggris dengan sangat serius," tambah Jens Spahn, Menteri Kesehatan Jerman, juga dikutip dari Reuters.

Kekhawatiran itu sudah menular ke pasar keuangan dunia. Kemarin, bursa saham Eropa ditutup merah sementara Wall Street pun cenderung melemah.

Kini giliran pasar keuangan Asia yang merasakan tekanan tersebut. Tidak hanya di pasar saham, nilai tukar mata uang negara-negara Asia pun melemah, tidak terkecuali rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular