
Mengungkap Alasan di Balik Rally Saham Bukopin

Jakarta, CNBC Indonesia- Saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) kembali melesat hingga menyentuh batas atas, pada Senin (21/12/2020) kemarin.
Pada perdagangan tersebut, saham Bukopin ditutup pada level Rp 610, menguat 120 poin atau 24,49%. Lebih dari 1 miliar saham diperdagangkan pada hari ini dengan nilai Rp 619,82 miliar.
Bank yang dikendalikan oleh KB Kookmin Bank asal Korea Selatan ini melanjutkan rally sejak 17 Desember 2020. Bila dibandingkan dengan posisi terendah tahun ini, saham Bukopin telah melesat 7 kali lipat.
Direktur Utama Bukopin Rivan Ahmad Purwantono, mengatakan sentimen positif dari sejumlah investor karena pada hari ini Bukopin akan menggelar RUPS untuk merubah nama menjadi KB Bukopin.
"Perubahan nama ini menjadi brand yang kuat bahwa Bukopin menjadi bagian dari KB Kookmin Group," ujarnya, Selasa (22/12/2020).
Tidak main-main, brand ini membuat para perusahaan Korea mulai memindahkan dananya dan kerja sama kredit dengan Bukopin. "Di Indonesia ada lebih dari 1.000 perusahan Korea dan ada 300 yang sizenya besar. Dari jumlah tersebut, lebih dari 175 perusahaan telah kami jajaki," ujar Rivan.
Sebanyak 175 perusahaan Korea tersebut sebelumnya sudah menjadi nasabah KB Kookmin Bank di negeri asalnya. Di Indonesia, sebelumnya mereka tidak menggunakan Bank asal Korea lainnya karena ukuran bank tersebut cenderung kecil.
"Ada satu kunci yang membedakan kami dengan bank Korea lainnya. Meski kami paling baru, tapi Bukopin Bank Korea paling besar di Indonesia. Kami juga kerja keras untuk menggaet nasabah Korea," ujar Rivan.
Dalam waktu singkat, segmen khusus di Bukopin yang dinamakan sebagai Korean Link, telah memiliki portofolio Rp 1,7 triliun. Rivan optimistis portofolio bisnis Korean Link di Bukopin bisa menembus Rp 2 triliun akhir tahun ini.
"Dari perusahaan Korea tersebut potensinya akan berkembang kepada supply chains yang merupakan perusahan-perusahaan Indonesia. Jadi ada peluang dalam kredit-kredit linkage," jelasnya.
Selain bisnis ini, Bukopin juga meningkatkan kembali pembiayaan UMKM yang selama ini sudah menjadi salah satu bisnis utama. "Bukopin tidak akan pernah meninggalkan UMKM meski kami sudah memberikan layanan kepada korporasi besar," ujarnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korean Community, Jadi Jurus Ampuh Bukopin Dongkrak Kinerja