Simak 7 Kabar Pasar, Ada yang Sempat Bikin Heboh Bursa Saham

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 December 2020 08:18
Warga mempelajari platform investasi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta
Foto: Pengunjung mempelajari platform investasi digital di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan beli yang cukup massif pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 21 Desember 2020 mengerek kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan sebesar 1% ke level 6.165,62 poin.

Data perdagangan mencatat, nilai transaksi bursa mencapai Rp 20,66 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,54 juta kali. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih Rp 88,08 triliun.

Saham-saham yang banyak ditransaksikan kemarin antara lain, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Selasa (22/12/2020):

1. Sri Mulyani: Bea Meterai Saham Belum Berlaku 1 Januari 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan akan ada pengenaan bea meterai sebesar Rp 10.000 untuk perdagangan saham. Hanya saja yang dikenakan bukan per transaksi saham, melainkan per dokumen pembeliannya atau per trade confirmation (TC).

Adapun trade confirmation adalah dokumen elektronik yang diterbitkan secara elektronik atau harian atas keseluruhan transaksi dalam periode seharian.

Selain itu, kebijakan ini juga belum berlaku pada 1 Januari 2021 untuk transaksi di Bursa Efek Indonesia karena masih ada persiapan infrastruktur.

"Bea meterai bukan pajak atas transaksi, karena yang muncul hari ini seolah-olah setiap transaksi saham kena bea materai. Padahal ini bukan pajak atas transaksi tapi pajak atas dokumennya," ujar Sri Mulyani, Senin (21/12/2020).

2. Emiten Tommy Soeharto Siap Belanja 6 Kapal, Rogoh Rp 1,2 T

Emiten jasa angkutan laut milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) bakal mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 88 juta atau setara Rp 1,24 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.100 per US$.

Direktur Utama HITS, Budi Haryono menjelaskan, total investasi tersebut untuk pengadaan sebanyak 6 kapal baru. Masing-masing satu unit untuk FSRU (Floating Storage Regasification Unit), oil tanker, chemical tanker, LPG tanker, dan harbour tug.

"Untuk capex 2021, kita proyeksikan ada penambahan 6 kapal sebesar US$ 88 juta," kata Budi, dalam paparan publik secara virtual, Senin (21/12/2020).

Mengenai rencana investasi tersebut, perseroan, kata Budi, akan lebih dulu melakukan stabilisasi dari sisi arus kas perusahaan dan menyelesaikan kewajiban kepada perbankan. "Kalau bisa pulih, bank sudah memberikan peluang HITS Untuk tumbuh, maka proyek-proyek baru bisa dibiayai bank," tuturnya.

3. Traveloka Segera Go Public, Begini 2 Opsinya!

Startup online travel agency (OTA) Traveloka mengungkapkan akan segera mencatatkan mencatatkan saham di Bursa (go public) dan sedang mengkaji opsi merger dengan perusahaan special purpose acquisition company (SPAC) sebagai opsi lain melantai di Bursa saham.

SPAC identik dengan perusahaan kosong atau perusahaan cangkang yang menggunakan dana dari go public untuk mencaplok perusahaan lain, perusahaan ini belum teridentifikasi ketika listing.

Hasil merger dengan perusahaan target, seringkali merupakan startup di sektor dengan pertumbuhan tinggi, menawarkan cara yang lebih cepat dan biaya lebih rendah ke pasar modal daripada IPO.

"SPAC adalah salah satu opsi yang kami evaluasi karena kami telah didekati oleh beberapa pihak," kata presiden Traveloka Henry Hendrawan seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/12/2020).

4. Emiten Hary Tanoe Mau Stock Split Saham 1:2, Catat Jadwalnya!

Emiten media milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) mengumumkan rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) perseroan.

Dalam pernyataan yang disampaikan Direksi MSIN, perseroan sudah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 November 2020.

"Antara lain telah menyetujui pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham dengan perbandingan 1:2 dari semula Rp 100 per saham menjadi Rp 50 per saham," kata Direksi MSIN, dalam pengumuman di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (21/12/2020).

Adapun, pengumuman jadwal dan tata cara pelaksanaan stock split pada Jumat, 18 Desember 2020. Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan negosiasi pada 28 Desember 2020. Sedangkan, awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada Selasa, 29 Desember 2020.

"Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada Senin, 4 Januari 2021," tulis manajemen MSIN.

BERSAMBUNG HALAMAN BERIKUTNYA>>>

5. Gegara Tipu-tipu, Bos Jouska Bakal 'Digiring' ke Polda Metro

Kuasa hukum klien perusahaan jasa konsultan investasi, PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) Rinto Wardana menyebutkan tim penyidik Polda Metro Jaya bakal segera melakukan pemanggilan terhadap CEO Jouska, Aakar Abyasa Fidzuno.

Proses hukum yang telah dimulai sejak September 2020 lalu dan masuk dalam tahap pelaporan ketiga, saat ini masih terus berlanjut. Pihak kepolisian tengah menunggu turunnya surat resmi untuk pemanggilan Aakar.

"... Sudah masuk tahap pemanggilan Aakar. Sedang menunggu surat panggilan Aakar, ini sedang disposisi menurut info terakhir. Kalau sudah turun akan dipanggil, biasanya saksi dulu. Setelah cukup bukti akan naik jadi tersangka dan akan diperiksa. Ini akan di-speed up," kata Rinto kepada CNBC Indonesia, ketika ditemui di kawasan Polda Metro Jaya, Senin (21/12/2020).

Dia mengungkapkan, dalam laporannya kali ini ke Polda Metro Jaya, dia mewakili enam nasabah lainnya yang juga bergabung dalam kasus ini sehingga menjadikan total nasabah yang diwakilinya kali ini menjadi 41 orang dengan nilai investasi mencapai Rp 18 miliar.

6. Arab Setop Semua Penerbangan, Garuda Batal ke Jeddah

Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) resmi membatalkan penerbangannya ke Arab Saudi. Penerbangan ini dijadwalkan akan diberangkatkan pada 21 Desember 2020 mendatang dengan nomor penerbangan GA 9802 dengan tujuan Jeddah.

Berdasarkan pengumuman yang disampaikan perusahaan kepada pelanggannya, pembatalan ini berkaitan dengan adanya restriksi yang dilakukan oleh negara tersebut.

"PT Garuda Indonesia memberitahukan bahwa untuk penumpang GA 9802 / 21 Desember 2020 dari Jakarta tujuan Jeddah mengalami pembatalan jadwal keberangkatan dikarenakan alasan Restriksi dari Kerajaan Saudi Arabia," tulis manajemen, dikutip Senin (21/12/2020).

Perusahaan memohon maaf kepada pelanggannya terkait dengan adanya pembatalan ini. Pengguna maskapai diminta meminta menghubungi petugas terkait dengan hal ini.

7. Terseret Isu Tas Bansos Mensos Juliari, Saham Sritex Jatuh!

Harga saham emiten tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) tiba-tiba melorot ke zona merah pada awal perdagangan sesi I, Senin (21/12/2020).

Data perdagangan mencatat, saham SRIL minus 1,41% di level Rp 280/saham pada pukul 11.10 WIB. Nilai transaksi mencapai Rp 21,47 miliar dengan volume perdagangan 77,60 juta saham.

Dalam sepekan saham SRIL naik 16%, sebulan juga naik 18%, dan 6 bulan meroket 53% dengan kapitalisasi pasar Rp 5,73 triliun.

Salah satu isu yang menjadi sentimen negatif di pasar adalah beredarnya kabar bahwa perusahaan memproduksi tas bansos karena rekomendasi dari Gibran Rakabuming, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang berlaga di Pilkada Wali Kota Solo, basis produksi Sritex.

Di media sosial tengah bergema, Gibran berkontribusi dalam terpilihnya Sritex untuk membuat tas untuk bansos pandemi COVID-19. Pihak Sritex pun membantah kabar tersebut. "Tidak benar," kata Head of Corporate Communication Sritex Joy Citradewi, dikutip Detik.com, Senin (21/12/2020).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular